Gas Murah dan Wajib Pasok Lokal Bisa Bebani Emiten Migas

Jumat, 12 Juli 2024 | 09:27 WIB
Gas Murah dan Wajib Pasok Lokal Bisa Bebani Emiten Migas
[ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pada fasilitas gas PGN.]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.COID - JAKARTA. Kebijakan tata kelola gas dalam negeri kembali menjadi sorotan. Kali ini, pemerintah berencana memperpanjang Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dan menerapkan wajib pasok ke dalam negeri alias Domestic Market Obligation (DMO) gas bumi sebesar 60%.

HGBT lazim disebut sebagai kebijakan gas murah untuk industri yang dipatok sebesar US$ 6 per million bristish thermal unit (mmbtu). Perpanjangan HGBT dan rencana DMO 60% dikhawatirkan bisa menganggu iklim investasi di hulu minyak dan gas. Sehingga berimbas ke kinerja dan saham emiten sektor ini.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Asuransi Premi Reguler Makin Populer
| Jumat, 13 September 2024 | 05:25 WIB

Asuransi Premi Reguler Makin Populer

Asuransi premi reguler naik 5,2% di semester I-2024

Masa Konsolidasi Bisnis Chandra Asri Pacific (TPIA)
| Jumat, 13 September 2024 | 05:25 WIB

Masa Konsolidasi Bisnis Chandra Asri Pacific (TPIA)

Selain menuntaskan pembangunan pabrik baru, TPIA juga melakukan diversifikasi  bisnis dan akuisisi.

Bisnis Lembaga Keuangan Mikro Tersendat Faktor SDM dan Likuiditas
| Jumat, 13 September 2024 | 05:20 WIB

Bisnis Lembaga Keuangan Mikro Tersendat Faktor SDM dan Likuiditas

Faktornya bisa manajemen kurang baik, kurangnya keterampilan dan kapasitas sumber daya manusia

Reformasi dan Jebakan Negara Miskin
| Jumat, 13 September 2024 | 05:17 WIB

Reformasi dan Jebakan Negara Miskin

Kemunduran kualitas institusi akan menurunkan pertumbuhan dan kesejahteraan rakyat.

Betonjaya Manunggal (BTON) Sebar Dividen Tunai Rp 7,2 Miliar
| Jumat, 13 September 2024 | 05:15 WIB

Betonjaya Manunggal (BTON) Sebar Dividen Tunai Rp 7,2 Miliar

Dividen tunai akan diberikan kepada pemegang saham BTON yang namanya tercatat saat recording date pada 23 September 2024.

Pergerakan IHSG Hari Ini Masih Terpapar Sentimen Suku Bunga
| Jumat, 13 September 2024 | 04:45 WIB

Pergerakan IHSG Hari Ini Masih Terpapar Sentimen Suku Bunga

Analis memperkirakan IHSG hari ini bergerak mixed cenderung menguat terbatas di rentang level support 7.725 dan resistance 7.860

Permintaan Semen Masih Lesu, Prospek Kinerja Indocement (INTP) Layu
| Jumat, 13 September 2024 | 04:25 WIB

Permintaan Semen Masih Lesu, Prospek Kinerja Indocement (INTP) Layu

Kinerja INTP di kuartal tiga 2024 diproyeksi masih berat. Sentimennya ialah masih lesunya permintaan pasar semen.

Menakar Efek Program Makan Bergizi Gratis ke Prospek Kinerja Emiten
| Jumat, 13 September 2024 | 04:05 WIB

Menakar Efek Program Makan Bergizi Gratis ke Prospek Kinerja Emiten

Emiten poultry dan dairy diproyeksi ketiban berkah program makan bergizi gratis

Pendapatan Industri Gim Melampaui Streaming dan Box Office, Prospeknya Makin Asyik
| Kamis, 12 September 2024 | 22:51 WIB

Pendapatan Industri Gim Melampaui Streaming dan Box Office, Prospeknya Makin Asyik

Pasal gim video global mencatatkan pendapatan senilai US$ 196 miliar di tahun 2023. 

China Kembali Negosiasi dengan Uni Eropa Terkait Bea Masuk Kendaraan Listrik
| Kamis, 12 September 2024 | 15:40 WIB

China Kembali Negosiasi dengan Uni Eropa Terkait Bea Masuk Kendaraan Listrik

Uni Eropa mengusulkan tarif akhir kendaraan listrik China sebesar 35,3%, di atas bea masuk impor mobil standar 10%.

INDEKS BERITA

Terpopuler