Hari ini (24/1) IHSG Berpotensi Menguat, Tapi Waspadai Profit Taking

Selasa, 24 Januari 2023 | 07:05 WIB
Hari ini (24/1) IHSG Berpotensi Menguat, Tapi Waspadai Profit Taking
[ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.]
Reporter: Yuliana Hema | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (24/1). Meski demikian, investor perlu mewaspadai potensi terjadinya aksi ambil untung atau profit taking.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG berpeluang menguat, namun cenderung terbatas. Salah satu sentimen pendorong indeks ialah masuknya dana asing (foreign inflow) dan penguatan nilai tukar rupiah. Sebagai informasi, pada pekan lalu, investor asing mencatatkan net buy Rp 636,12 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengingatkan, setelah rally panjang dalam tujuh hari beruntun, investor perlu mewaspadai adanya aksi profit taking. "Perlu diantisipasi potensi terjadinya profit taking, meskipun ke depan IHSG tetap masih berpeluang melanjutkan tren kenaikan," ujarnya, akhir pekan lalu (20/1).

Baca Juga: BI Terus Perluas Transaksi Mata Uang Lokal

Menurut Ivan, salah satu sentimen positif penopang IHSG ialah optimisme penurunan inflasi Amerika Serikat (AS). Sehingga, bank sentral AS The Federal Reserve kemungkinan akan bersikap lebih lunak dalam menaikkan suku bunga acuannya.

Selain itu, pelaku pasar juga masih merespons positif kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang sesuai ekspektasi. Penguatan harga komoditas emas dan minyak juga akan menjadi pendorong indeks saham.

Ivan memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang support dan resistance 6.840-6.910. Menurut Herditya, IHSG berpeluang menguat terbatas menuju area resistance di 6.890, dengan support 6.800.

Analis Sinarmas Sekuritas Mayang Anggita menambahkan, Jumat (20/1) lalu, IHSG berada di atas MA50 di 6.860, yang memberi harapan penguatan lebih lanjut. "IHSG berpotensi menguat setidaknya sampai resistance terdekat, yaitu titik previous high di 6.953 sampai upper channel di kisaran 7.000," ujarnya, Senin (23/1).

Menurut Mayang, support MA20 di 6.764 dan MA10 di 6.710 diharapkan mampu menopang pergerakan IHSG. Mayang pun memprediksi IHSG hari ini akan menguji support 6.764 dan resistance 6.953. Sebagai informasi, Jumat (20/1), IHSG ditutup menguat 0,81% ke level 6.874,93.

Bagikan

Berita Terbaru

Offtake Tandes Jadi Andalan PGN
| Jumat, 28 November 2025 | 05:49 WIB

Offtake Tandes Jadi Andalan PGN

Offtake tandes menopang layanan gas bumi bagi sekitar 59.000 sambungan rumah tangga (SR) serta 255 pelanggan industri di Surabaya dan sekitarnya.

 Skema BK Batubara Berbeda dengan Emas
| Jumat, 28 November 2025 | 05:46 WIB

Skema BK Batubara Berbeda dengan Emas

Pemerintah tetap akan menerapkan bea keluar batubara berbarengan dengan emas pada tahun depan. Selain itu muncul wacana DMO emas

Proposal Penyelesaian Utang Whoosh Dimatangkan
| Jumat, 28 November 2025 | 05:40 WIB

Proposal Penyelesaian Utang Whoosh Dimatangkan

Danantara bersama Menteri Keuangan bakal berangkat ke China untuk membahas penyelesaian utang proyek Whoosh.

Danantara Pastikan Proses Merger Goto-Grab Bergulir
| Jumat, 28 November 2025 | 05:35 WIB

Danantara Pastikan Proses Merger Goto-Grab Bergulir

CEO Danantara Rosan P Roeslani memastikan bahwa merger antara Goto dan Grab bakal benar-benar terjadi.

Pembahasan UMP Tiba ke Tahap Perumusan KHL
| Jumat, 28 November 2025 | 05:05 WIB

Pembahasan UMP Tiba ke Tahap Perumusan KHL

Penentuan kebutuhan hidup layak atau KHL merujuk ke metode perhitungan ILO dengan berbagai penyesuaian.

Daya Beli Rendah, Rasio Kredit Macet KPR Kembali Meningkat
| Jumat, 28 November 2025 | 05:00 WIB

Daya Beli Rendah, Rasio Kredit Macet KPR Kembali Meningkat

Rasio kredit macet alias non-performing loan (NPL) KPR per September 2025 berada di 3,31%. Meski turun tipis dari Agustus di 3,35%.

Pasar Domestik Terbatas, BPJS Ketenagakerjaan Incar Investasi di Luar Negeri
| Jumat, 28 November 2025 | 04:50 WIB

Pasar Domestik Terbatas, BPJS Ketenagakerjaan Incar Investasi di Luar Negeri

Pertumbuhan dana investasi BPJS Keternagakerjaan ini terus tumbuh tiap tahun berkat penambahan iuran peserta dan hasil pengembangan investasi. 

IHSG Terkoreksi: Setelah Rekor, Pasar Cermati Katalis Global di Akhir November 2025
| Jumat, 28 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Terkoreksi: Setelah Rekor, Pasar Cermati Katalis Global di Akhir November 2025

IHSG terkoreksi 0,65% pada 27 November 2025 setelah mencapai rekor tertinggi. Simak prediksi pergerakan selanjutnya.

Daya Saing Reasuransi Lokal Masih Terhambat Urusan Permodalan
| Jumat, 28 November 2025 | 04:15 WIB

Daya Saing Reasuransi Lokal Masih Terhambat Urusan Permodalan

OJK mencatat, ekuitas gabungan dari perusahaan tersebut baru mencapai Rp 6,98 triliun per kuartal III-2025

Pendapatan Berulang Jadi Senjata Andalan Pakuwon Jati (PWON) Tahun 2026
| Kamis, 27 November 2025 | 19:24 WIB

Pendapatan Berulang Jadi Senjata Andalan Pakuwon Jati (PWON) Tahun 2026

Satu pengembangan terbesar yang dilakukan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) adalah pengembangan fase 4 Kota Kasablanka.

INDEKS BERITA

Terpopuler