IHSG Sukses Bertahan di Zona Hijau

Sabtu, 10 September 2022 | 04:45 WIB
IHSG Sukses Bertahan di Zona Hijau
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tak mengerem laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selama sepekan ini IHSG justru masih mampu bergerak di zona hijau. 
IHSG menguat 0,91% dalam seminggu ini. Pada Jumat (9/9), laju IHSG berfluktuasi. Setelah dominan bergerak di area merah, IHSG bangkit di sesi akhir hingga berhasil menguat 0,15% ke 7.242,66. 

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat, kenaikan IHSG dengan rentang yang terbatas hari ini didorong optimisme pelaku pasar setelah bursa saham Amerika dan Eropa kompak menguat. Sentimen dari dalam negeri masih minim.

Analis Teknikal Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menambahkan, ada kontribusi pergerakan saham sektor energi terhadap penguatan IHSG. Ivan memandang fluktuasi IHSG cukup tinggi kemarin lantaran gerak saham energi mengikuti fluktuasi harga komoditas.

Baca Juga: Sudah Jenuh Jual, Wall Street Menguat Jelang Akhir Pekan

"Aksi beli juga tidak begitu kuat, terhadang oleh aksi profit taking yang mengakibatkan IHSG sempat tertekan ke bawah 7.200," sebut Ivan, kemarin (9/9).

Untuk pekan depan, Ivan memprediksi IHSG masih akan bergerak terbatas dan akan menguji resistance terdekat di 7.288 dengan target kenaikan hingga 7.308. Namun IHSG masih rawan mengalami aksi profit taking. 

Pergerakan IHSG juga terbatas lantaran, ayoritas emiten sudah merilis kinerja keuangan semester satu. "Selanjutnya, bagaimana pasar menakar dampak kenaikan BBM terhadap potensi naiknya inflasi," ujar Ivan.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menambahkan, secara teknikal, IHSG kemarin ditutup dengan pola reversal candle. Ini mengindikasikan potensi pelemahan di minggu depan. 

Pasar akan mencermati rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) Agustus yang menjadi pertimbangan kebijakan moneter The Fed berikutnya. "Pasar akan mencermati apakah inflasi AS sudah mencapai puncaknya. Andaikan inflasinya turun, efeknya ke bunga seperti apa," terang Cheril.

Baca Juga: Asing Kembali Net Buy Hampir Rp 1 Triliun, Ini Saham yang Diborong, Jumat (9/9)

Bagikan

Berita Terbaru

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:48 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan dua transaksi afiliasi dengan nilai total Rp 2,79 triliun.

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:45 WIB

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar

Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun.Kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik.

Darma Henwa (DEWA) Raih Kredit Jumbo Rp 5 Triliun Dari BBCA dan BMRI
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:44 WIB

Darma Henwa (DEWA) Raih Kredit Jumbo Rp 5 Triliun Dari BBCA dan BMRI

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 5 triliun. 

Genjot Laba 2026, Aracord Nusantara (RONY) Siap Transformasi Bisnis
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:39 WIB

Genjot Laba 2026, Aracord Nusantara (RONY) Siap Transformasi Bisnis

Transformasi mencakup penguatan bisnis energi dan logistik, khususnya yang berkaitan dengan elektrifikasi alat angkut di sektor pertambangan. ​

BLT Cuma Pendongkrak Daya Beli, Efeknya Ke Emiten Konsumer dan Ritel Masih Mini
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:32 WIB

BLT Cuma Pendongkrak Daya Beli, Efeknya Ke Emiten Konsumer dan Ritel Masih Mini

Emiten konsumer dan ritel tak bisa berharap banyak pada dampak bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 900.000 yang dikucurkan pemerintah. 

Prospek Perbankan 2026: Masih Sulit Lepas dari Bayang-Bayang Perlambatan Ekonomi
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:15 WIB

Prospek Perbankan 2026: Masih Sulit Lepas dari Bayang-Bayang Perlambatan Ekonomi

Ekonom memprediksi penyaluran kredit di tahun 2026 berpotensi tumbuh 9%, di atas proyeksi target tahun ini

Mengebut Pembangunan Huntara di Sumatra
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mengebut Pembangunan Huntara di Sumatra

Hingga akhir Desember 2025, tercatat sebanyak 47.149 unit rumah mengalami rusak berat akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, dan Sumatra

Pro Kontra Aturan Kawasan Tanpa Rokok
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:05 WIB

Pro Kontra Aturan Kawasan Tanpa Rokok

Sektor perhotelan dan restoran merupakan sektor strategis dan padat karya di Jakarta sehingga kebijakan KTR perlu dirancang secara realistis

Penerbangan  ke Bali Menanjak
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:01 WIB

Penerbangan ke Bali Menanjak

Pergerakan pesawat harian mencapai 467 penerbangan, atau meningkat 10,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu

Daya Ungkit Ekonomi Nataru
| Rabu, 31 Desember 2025 | 06:59 WIB

Daya Ungkit Ekonomi Nataru

Jika risiko inflasi dapat dikendalikan, Nataru akan berfungsi sebagai akselerator kemajuan ekonomi yang mulus menuju tahun 2026.

INDEKS BERITA

Terpopuler