Imbal Hasil Reksadana Pasar Uang Bergantung Bunga Acuan

Rabu, 06 Juli 2022 | 04:25 WIB
Imbal Hasil Reksadana Pasar Uang Bergantung Bunga Acuan
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang menjadi reksadana yang menghasilkan imbal hasil positif selama bulan lalu. Tengok saja Infovesta 90 Money Market Fund Index yang tumbuh 0,21% di bulan Juni 2022. Sementara sepanjang tahun 2022 ini, reksadana pasar uang memberi keuntungan 1,34%.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kinerja reksadana pasar uang menjadi yang terbaik Juni 2022 karena penempatan dana deposito dan obligasi jangka pendek sehingga kemungkinan reksadana pasar uang merugi, kecil.

Prospek reksadana pasar uang masih menarik untuk menjaga likuiditas. Reksadana pasar uang pun bisa menggantikan deposito maupun tabungan karena pencairan yang cepat.

Baca Juga: Suku Bunga Berpotensi Naik, Reksadana Pasar Uang Bisa Jadi Pilihan

Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki juga sepakat menyebut jika faktor likuiditas menjadi alasan untuk memilih reksadana ini. Karena itu, penempatan dana di reksadana pasar uang lebih fokus menjaga likuiditas ketimbang memacu return. "Hal ini karena tipe investor reksadana pasar uang adalah investor yang menginginkan likuiditas dengan return sedikit di atas deposito," ujar dia.

Karena itu, Gama menyebut, penempatan dana di deposito pun diutamakan. Sementara pemilihan obligasi diutamakan yang memiliki tenor pendek dengan imbal hasil yang terbaik.

Hingga akhir tahun ini, Gama memperkirakan, secara konservatif reksadana pasar uang bisa memberi imbal hasil 3,75%-4,25%. Sedangkan Wawan memproyeksikan imbal reksadana pasar uang tahun ini di kisaran 3,25%-3,75%.

Hal yang patut dicermati juga adalah potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 75 bps dari 3,5% ke 4,25%.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, reksadana pasar uang di akhir 2022 akan memberikan imbal hasil hingga 4%-5% jika BI menaikkan suku bunga. "Kami lebih selektif menempatkan pada deposito dan obligasi serta kupon diberikan," tandasnya.

Baca Juga: Mampu Melewati Guncangan Ekonomi Global, Pertumbuhan Indonesia Hanya Sementara?

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA