Indofood CBP (ICBP) Menuai Berkah Penurunan Harga Gandum

Selasa, 04 Oktober 2022 | 04:30 WIB
Indofood CBP (ICBP) Menuai Berkah Penurunan Harga Gandum
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga komoditas menjadi sentimen positif bagi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Para analis yakin, pendapatan emiten anggota grup Salim ini bisa bertumbuh pada semester II tahun ini. Kenaikan pendapatan ICBP juga berkah dari penjualan ekspor. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya berharap, volume penjualan akan tumbuh kuat pada semester II-2022 karena ada kenaikan permintaan mi dari pasar ekspor. "ICBP melihat pasar Timur Tengah dan Afrika menjadi pasar terkuat untuk memasarkan produk mi selama kuartal IV tahun ini," ungkap Christine, Senin (3/10).

Kenaikan penjualan sejatinya telah terlihat dari realisasi pendapatan ICBP di semester I tahun ini yang meningkat 15,6% menjadi Rp 32,59 triliun. Menurut Christine pertumbuhan penjualan disumbang dari meningkatnya volume penjualan dan kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). 

Baca Juga: Rayakan 50 Tahun Indomie Ratusan Peserta Gowes Ramaikan GOCAPAN INDOMIE

Pendapatan ICBP dari segmen mi pada periode April hingga Juni 2022 tumbuh 20,6% secara tahunan. Hal ini ditopang volume penjualan yang tumbuh 7% secara tahunan dan kenaikan harga jual rata-rata sebesar 8%-9%. 

Christine menyebut realisasi kinerja ICBP di semester I sudah sesuai dengan proyeksi Mirae. "Perusahaan mampu meneruskan kenaikan harga bahan baku ke konsumen," kata dia. 

Harga jual naik 

Di semester II-2022, ICBP berpeluang kembali menaikkan harga jual di saat harga komoditas mulai menurun. Ini tentu akan positif bagi margin laba emiten ini. Meski menghadapi potensi penurunan daya beli, ICBP dinilai akan mampu bertahan karena memiliki merek kuat. 

Tak hanya menaikkan harga jual mi, ICBP juga telah menaikkan harga jual pada segmen susu. Harga jual rata-rata pada segmen ini secara kumulatif telah naik sekitar 8%-9% di semester I tahun ini. "Di Juli 2022, ICBP menaikkan harga jual rata-rata untuk susu kental manis sebesar 2%-3%," kata Christine. 

Ke depan, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya menuliskan, tren penurunan harga komoditas bakal menguntungkan ICBP. "Tren penurunan harga gandum berpotensi mengurangi biaya bahan baku produksi dan meningkatkan margin laba ICBP," kata dia. 

Baca Juga: Memilih Saham-Saham Emiten yang Kebal dari Ancaman Resesi Global

Tak hanya itu, ICBP juga akan disokong dari hasil akuisisi Pinehill Company Limited. "Ada peningkatkan penjualan ICBP di kawasan Timur Tengah dan Afrika," tulis Valdy. 

Analis Ciptadana Sekuritas Putu Chantika Putri mengatakan, efek dari akuisisi Pinehill sejatinya juga memberi dampak buruk. Salah satunya adalah biaya keuangan ICBP menjadi lebih tinggi. Efeknya saat rupiah melemah seperti saat ini beban keuangan perusahaan ini akan membesar. 

Utang ICBP dalam mata uang asing mencapai sekitar 95% dari total utang di semester I-2022. "Setiap pergerakan USD/IDR akan mempengaruhi pendapatan dan keuntungan atau kerugian valuta asing yang belum terealisasi ICBP," kata Putu. 

Di kuartal II tahun ini, kerugian valuta asing yang belum terealisasi ICBP Rp 1,34 triliun. Ini dengan asumsi rupiah di Rp 14.848 per dollar AS. 

Putu juga menyebut faktor yang berpotensi menekan kinerja ICBP adalah penurunan daya beli dan kenaikan harga bahan baku. Tapi dia masih yakin hingga akhir tahun ini pendapatan ICBP masih akan naik ke Rp 64,87 triliun. 

Kendati begitu, laba bersih ICBP diprediksi sedikit tergerus menjadi Rp 5,28 triliun dari realisasi tahun 2021 sebesar Rp 6,39 triliun. 

Kalau Valdy memproyeksikan penjualan ICBP bisa tumbuh 14,76% secara tahunan menjadi Rp 65,19 triliun pada akhir 2022. Berdasarkan hitungannya, nilai wajar saham ICBP diperkirakan berada di Rp 11.528. Dengan, valuasi ICBP relatif rendah di bawah 24,34 kali, Valdy merekomendasikan beli pada ICBP. 

Kalau Christine menyarankan buy dengan target harga Rp 10.550 per saham. Sementara Putu memberi rekomendasi beli dengan target harga Rp 11.000 per saham. 

Baca Juga: Musim Suku Bunga Tinggi, Saham-saham Tahan Banting di Sektor ini Menarik Dicermati

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA