Inflasi Melandai, Ekonomi AS Memasuki Soft Landing

Sabtu, 14 Januari 2023 | 04:00 WIB
Inflasi Melandai, Ekonomi AS Memasuki Soft Landing
[]
Reporter: Arif Ferdianto, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ekonomi global menunjukkan tanda awal menuju perbaikan. Secercah harapan tercermin dari penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) serta mobilitas di China yang mulai meningkat setelah kebijakan zero Covid-19 ditangguhkan.

Tingkat inflasi tahunan AS pada Desember 2022 turun menjadi 6,5% year on year (yoy) dari 7,1% di November. Ini menunjukkan kebijakan kenaikan bunga The Fed tampaknya mulai menunjukkan hasil. Penurunan inflasi ini terutama didorong penurunan harga bensin dan kendaraan bermotor.

Puncak inflasi tahunan terjadi pada Juni yang mencapai 9,1%. Data terbaru ini meningkatkan ekspektasi laju kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya akan menurun. 

Baca Juga: Dolar AS Melemah, Ini Mata Uang yang Menarik untuk Investasi

Pejabat The Fed Philadelphia, Patrick Harker mengharapkan kenaikan Fed rate bulan depan lebih kecil dari sebelumnya yakni menjadi 25 basis point (bps). 

Sung Won Sohn, Guru Besar Keuangan dan Ekonomi Universitas Loyola Marymount menilai langkah The Fed sudah mulai berbuah meskipun tingkat inflasi masih jauh dari target 2%. "Puncak gunung inflasi sudah sudah dilewati. Pertanyaan sekarang adalah seberapa curam penurunan ke depan," kata Sohn seperti dikutip Reuters, Jumat (13/1).

Inflasi AS secara bulan pada Desember 2022 turun 0,1%. Ini penurunan pertama sejak Mei 2020. Pada November Indeks Harga Konsumen (IHK) secara bulan justru naik 0,1%. 
"Laporan inflasi ini meningkatkan kemungkinan soft landing," ujar Sinem Buber, Kepala Ekonom ZipRecruiter.

Harga bensin turun 9,4% setelah turun 2,0% di November. Tetapi biaya gas alam naik 3,0% dan listrik naik 1,0%.Sementara pasar tenaga kerja AS tetap ketat. Tingkat pengangguran kembali ke level terendah dalam lima dekade sebesar 3,5% pada Desember. Pemutusan Hubungan kerja (PHK) masih tinggi di industri teknologi serta di sektor sensitif suku bunga seperti keuangan dan perumahan.

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai ekspektasi kenaikan suku bunga diperkirakan lebih rendah tahun ini. Penguatan dolar AS tidak terlalu besar, terlihat dari pergerakan indeks dolar yang mulai turun ke level 102,3 atau melemah 9,7% dalam tiga bulan terakhir. "Imbasnya ke pelemahan rupiah tidak akan terlalu dalam,” ujar Yudhistira, Jumat (13/1). 

Bagikan

Berita Terbaru

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah
| Jumat, 28 November 2025 | 07:30 WIB

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah

Saham emiten BUMN cenderung stagnan, bahkan terkoreksi dalam 1-2 tahun terakhir. Alhasil, saham emiten BUMN tak lagi jadi penopang laju IHSG​.

Ditjen Bea dan Cukai Terancam Dibekukan
| Jumat, 28 November 2025 | 07:17 WIB

Ditjen Bea dan Cukai Terancam Dibekukan

 Nasib Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai terancam lantaran banyaknya persoalan yang terjadi di lembaga tersebut

INDEKS BERITA

Terpopuler