Inflasi Pangan

Selasa, 14 Februari 2023 | 08:00 WIB
Inflasi Pangan
[]
Reporter: Havid Vebri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Tekanan inflasi yang dialami oleh banyak negara telah memaksa hampir seluruh bank sentral menaikkan bunga acuan. Tak terkecuali Indonesia. Selama periode pertengahan 2021 hingga awal 2023, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 225 basis poin (bps).

Terakhir pada pada 18-19 Januari 2023, BI kembali menaikkan bunga acuan sebesar 25 bps ke level 5,75%. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, kenaikan bunga acuan tersebut memadai dengan kondisi saat ini.

Kata 'memadai' artinya suku bunga ini cukup untuk memastikan inflasi inti terjangka di kisaran 3% plus minus 1% atau di bawah 4%.

Seperti dipahami, BI memperkirakan inflasi inti di semester I-2023 akan lebih rendah dari 4%. Bahkan, Perry meyakini, inflasi inti tidak akan mencapai 3,75%.

Dengan optimisme tersebut, mungkinkah peningkatan bunga acuan ini merupakan peningkatan terakhir?  Artinya, BI akan berhenti menaikkan suku bunga dan menilai bahwa tingkat suku bunga sekarang telah cukup untuk mengatasi inflasi menuju target inflasi BI.

Sikap optimistis sah-sah saja. Tapi, jika kita melihat pergerakan harga-harga barang dan jasa belakangan ini tidak menjamin inflasi bakal landai dalam waktu dekat.Terutama komoditas pangan, seperti harga beras dan minyak goreng yang belakangan mengalami lonjakan harga cukup tinggi.

Dan, sejauh ini pemerintah masih belum sanggup mengendalikan amuk harga dua komoditas pangan pokok itu.

Harga beras medium, misalnya, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 9.450 per kilogram (kg). Harga rata-rata beras medium secara nasional kini tembus di level Rp 13.000-an per kg.

Sementara harga minyak goreng kemasan sederhana bersubsidi merek Minyakita kini mencapai Rp 17.000 per liter. Lagi-lagi, harga itu jauh di atas HET yang hanya Rp 14.000 per liter.

Persoalannya, tak lama lagi memasuki bulan Ramadan yang selalu dibarengi dengan lonjakan harga komoditas pangan. Khusus beras, panen raya baru akan berlangsung pada Maret mendatang. Jadi, masih terbuka peluang kenaikan harga bakal berlanjut.

Artinya, sektor pangan masih akan menjadi komponen utama penyumbang inflasi di bulan-bulan mendatang. Jika pergerakan harganya makin liar, target BI hanya akan menjadi mimpi belaka. Terbukti, banyak ekonom memproyeksi inflasi semester pertama tahun ini masih berada di kisaran 4% hingga 6%.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% sepekan periode 1-5 Desember 2025. IHSG ditutup pada 8.632,76.

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:45 WIB

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku kentang, PepsiCo Indonesia menggandeng petani di Jawa Barat. 

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:40 WIB

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba

Menyambut musim liburan, berbagai kelas bermain untuk anak kini dibuka dengan ragam aktivitas seru yang mengasah kreativitas.

 
INDEKS BERITA

Terpopuler