Investor Asing Net Sell Lima Hari Beruntun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kamis, 19 Desember 2024 | 06:22 WIB
Investor Asing Net Sell Lima Hari Beruntun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
[ILUSTRASI. Papan digital perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (17/12/2024). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)]
Reporter: Pulina Nityakanti, Rashif Usman, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima hari beruntun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot.  Rabu (18/12), IHSG melemah 0,70% atau 49,86 poin ke 7.107,87 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada sejumlah rekomendasi saham hari ini yang bisa Anda bidik. 

Bersamaan dengan melorotnya IHSG, investor asing juga melakukan aksi jual bersih (net sell) lima hari berturut-turut. Kemarin net sell mencapai Rp 473,97 miliar. Total selama lima hari, asing mencetak net sell Rp 6,3 triliun. Berikut rekomendasi saham hari ini yang Kontan kurasikan dari sejumlah analis.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Membongkar Struktur Ekonomi yang Timpang
| Senin, 22 September 2025 | 04:31 WIB

Membongkar Struktur Ekonomi yang Timpang

Bansos memang bisa membantu konsumsi jangka pendek, tetapi tidak memberi jalan keluar dari jebakan kemiskinan.

Arwana Citramulia (ARNA) Terus Memoles Cuan Bisnis
| Senin, 22 September 2025 | 04:20 WIB

Arwana Citramulia (ARNA) Terus Memoles Cuan Bisnis

Penjualan ARNA naik 16,39% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 1,22 triliun menjadi Rp 1,42 triliun pada paruh pertama tahun ini

Peluang Asuransi Swasta dari Aturan OJK atas COB
| Senin, 22 September 2025 | 04:15 WIB

Peluang Asuransi Swasta dari Aturan OJK atas COB

Ekosistem CoB ini akan diatur dalam Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang ekosistem asuransi kesehatan

Saham Grup Sinar Mas dan Prajogo Gendong Penguatan IHSG
| Senin, 22 September 2025 | 04:10 WIB

Saham Grup Sinar Mas dan Prajogo Gendong Penguatan IHSG

Sepekan terakhir, ada tujuh saham konglomerasi yang menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Harga Ayam Naik, Kinerja CPIN Hingga JPFA Bisa Membaik
| Senin, 22 September 2025 | 04:10 WIB

Harga Ayam Naik, Kinerja CPIN Hingga JPFA Bisa Membaik

​Kinerja emiten perunggasan diperkirakan membaik, ditopang kenaikan harga ayam, perbaikan keseimbangan pasokan dan permintaan dan program MBG

Mengangkat Okupansi Hotel di Paruh Kedua
| Senin, 22 September 2025 | 04:05 WIB

Mengangkat Okupansi Hotel di Paruh Kedua

Kinerja hotel di Jakarta mulai menunjukkan perbaikan dari kuartal I ke kuartal II 2025 seiring dengan bertambahnya aktivitas bisnis.

IHSG Sentuh Level Tertinggi, Namun Masih Minim Katalis Baru
| Senin, 22 September 2025 | 04:05 WIB

IHSG Sentuh Level Tertinggi, Namun Masih Minim Katalis Baru

IHSG Senin (22/9) diperkirakan bergerak sideways pada kisaran 7.970-8.070, sambil menantikan katalis baru yang cukup kuat

Menyibak Prospek Penghuni Baru Indeks FTSE
| Senin, 22 September 2025 | 04:00 WIB

Menyibak Prospek Penghuni Baru Indeks FTSE

Besar kemungkinan ada aliran dana asing masuk dan mengakumulasi beli saham-saham yang baru masuk rebalancing indeks FTSE

IKNB Tetap Selektif Beri Kredit UMKM
| Senin, 22 September 2025 | 04:00 WIB

IKNB Tetap Selektif Beri Kredit UMKM

Pemain siap mendorong kredit UMKM secara hati-hati meski diminta lebih ekspansif dalam mengerek kredit

Spekulasi Investor Angkat Saham HOKI dan NASI di Tengah Polemik Beras
| Minggu, 21 September 2025 | 15:39 WIB

Spekulasi Investor Angkat Saham HOKI dan NASI di Tengah Polemik Beras

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menilai kenaikan kedua saham emiten beras itu didorong pembelian spekulatif.

INDEKS BERITA