IPO War

Kamis, 03 Juli 2025 | 06:11 WIB
IPO War
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Wahyu Tri Rahmawati. (Ilustrasi KONTAN/Steve GA)]
Wahyu Tri Rahmawati | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah cuma ada 14 initial public offering (IPO) di semester pertama 2025, kini ada rombongan calon emiten yang menggelar penawaran saham perdana di tanggal yang bersamaan, 2 Juli 2025.

Ada delapan calon emiten yang menggelar IPO secara bersamaan. Secara total, delapan calon emiten ini menawarkan 18,5 miliar saham bagi para investor. Total dana IPO dari delapan emiten ini mencapai Rp 3,38 triliun. 

Satu emiten membidik dana Rp 2,37 triliun. Sisanya sekitar Rp 1,01 triliun merupakan total dana IPO dari tujuh calon emiten lain.

Dari delapan calon emiten, empat emiten memasang harga IPO di batas atas harga penawaran awal atau book building. Hanya satu emiten yang menetapkan harga IPO di batas bawah harga book building.

Tak cuma itu, masa penawaran perdana emiten-emiten ini cukup panjang, hingga lima hari kerja. Hanya dua emiten yang menggelar masa penawaran dengan periode minimal, yakni tiga hari kerja. 

Meski lagi ramai, para investor ritel pesimistis bisa mendapatkan saham IPO sesuai dengan pesanan. Padahal, perhelatan IPO saat ini merupakan proses paling ramai dalam waktu yang bersamaan.

"Palingan cuma dapat tiga lot." Begitulah ungkapan hati sejumlah investor ritel yang ikut berburu saham IPO.

Perhelatan IPO memang menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu investor pasar modal, terutama investor ritel. Jika melihat perhelatan IPO belakangan, memang sejumlah saham IPO langsung melejit di perdagangan perdana, bahkan beberapa hari setelah melantai di bursa.

Hal inilah yang menjadi daya tarik saham IPO di tengah pasar modal yang masih gonjang-ganjing. Lihat saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah 2,81% sejak awal tahun. Saham-saham big caps yang likuid cenderung tertekan saat indeks acuan pasar modal Indonesia melorot.

Cuan tipis-tipis dari saham IPO menjadi hiburan bagi investor receh di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit. Tapi, berburu saham IPO pun kini semakin sulit.

Tak cuma di pasar perdana, saham-saham IPO di pasar sekunder pun sulit didapat untuk beberapa hari perdagangan perdana, terutama jika saham tersebut mencatat auto rejection atas (ARA) atau mentok di harga tertinggi secara harian. Alhasil, cuan investor ritel pun bernilai kecil meski saham-saham IPO mencatat kenaikan puluhan persen di hari-hari awal pencatatan. 

Selanjutnya: Produksi Perikanan Naik 2% di Kuartal Pertama 2025

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:35 WIB

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (3 Juli 2025) Rp 1.911.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,57% jika menjual hari ini.

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:11 WIB

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar

Invesatsi ExxonMobil senilai US$ 10 miliar ini nantinya akan difokuskan pada rencana pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:57 WIB

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI

Terpilihnya Ricky untuk mengisi jabatan Deputi Gubernur BI pasca dilakukannya musyawarah bersama seluruh anggota Komisi XI DPR

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:44 WIB

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun

Nilai pinjaman yang akan diterima dua anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) maksimal US$ 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun. ​

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:34 WIB

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak

Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperkirakan shortfall penerimaan pajak pada tahun ini Rp 112,4 triliun

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:27 WIB

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua

Beberapa emiten ini menawarkan dividen dengan imbal hasil atau yield di atas 5%. Namun, investor sebaiknya tetap memperhitungkan likuiditasnya.

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:08 WIB

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto

Investor berhati-hati terhadap saham-saham IPO. Sudah menjadi fenomena tersendiri, saham IPO rawan spekulasi.

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:59 WIB

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)

Ketidakpastian pasar yang masih tinggi bagi investor asing. Terlihat dari adanya capital outflow yang terjadi di seluruh perdagangan.

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:49 WIB

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas

Fundamental perusahaan juga sangat layak untuk diperhatikan, agar ketika harganya mengalami penurunan ketika ex-date.

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:47 WIB

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II

Saham-saham blue chip dan grup konglomerasi besar, terkoreksi cukup dalam dan bahkan menjadi top laggard pada semester I-2025 silam.

INDEKS BERITA

Terpopuler