ILUSTRASI. Upaya Irak untuk menaikkan kapasitas ekspor minyak di pelabuhan-pelabuhan Arab Teluk, telah mengalami kemunduran. REUTERS/Essam al-Sudani/File photo
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - Upaya Irak untuk menaikkan kapasitas ekspor minyak di pelabuhan-pelabuhan Arab Teluk, telah mengalami kemunduran karena penundaan peningkatan stasiun pompa. Penundaan itu berarti potensi kehilangan ekspor tambahan 150.000 barel per hari (bph) minyak untuk kuartal ketiga. Padahal pasokan minyak di pasar global sedang ketat.
Irak merupakan produsen minyak terbesar kedua OPEC. Negara tersebut sebenarnya bertujuan meningkatkan kapasitas ekspor operasional di Basra dari 3,3 juta bph menjadi 3,45 juta bph.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.