Jangan Sampai Terulang

Sabtu, 27 Mei 2023 | 08:00 WIB
Jangan Sampai Terulang
[]
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup band asal Inggris, Coldplay, dijadwalkan akan menggelar konser di Stadion Utama GBK Senayan, Jakarta Pusat pada 15 November 2023. Ini konser pertama yang digelar Coldplay di Indonesia sejak grup musik tersebut eksis pada awal tahun 2000-an.  

Melansir Kompas.com, rencana konser Coldplay mengundang animo besar masyarakat. Pemerintah mencatat ada 1,5 juta orang yang berebut tiket presale dan 1,7 juta orang yang berebut tiket general sale.

Dari aksi perburuan tiket inilah kemudian muncul istilah war ticket. Ini merupakan suatu kondisi di mana penggemar konser membeludak, sementara jumlah tiket yang ditawarkan sangat terbatas. 

Di tengah euforia masyarakat menyambut kedatangan Coldplay, aksi penipuan bermodus jual beli tiket konser marak terjadi. Berdasarkan data yang dirilis Polda Metro Jaya, hingga Senin (22/5), ada 60 laporan korban yang masuk ke Polda Metro Jaya. Jumlah ini belum termasuk korban yang melapor di Bareskrim Polri dan beberapa polda lainnya. 

Adapun modus penipuan yang dilakukan adalah modus menawarkan jasa titip (jastip) pembelian tiket. Aksi penipuan dilakukan secara daring melalui media sosial Twitter.

Pelaku memang sudah mempersiapkan rencananya secara matang dengan membeli akun Twitter yang sudah memiliki banyak followers. Selain itu, pelaku juga membeli akun rekening bank milik orang lain secara daring. 

Dari akun inilah mereka membuka jastip war ticket konser Coldplay. Tidak tanggung-tanggung, untung yang diraup pelaku penipuan dari modus ini bisa mencapai ratusan juta rupiah. Dari kejadian ini, pihak kepolisian telah menetapkan tersangka dugaan penipuan pembelian tiket konser Coldplay.

Aksi penipuan penjualan tiket konser musik bukan kali ini terjadi. Sebelumnya, pada konser musik Blackpink yang dihelat pada 11-12 Maret 2023, banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan pembelian tiket online. Seharusnya, kejadian ini bisa jadi pembelajaran bagi masyarakat agar berhati-hati dalam mendapatkan tiket konser.

Masyarakat harus memanfaatkan kanal distribusi tiket konser yang valid, jelas dan terpercaya.

Selain itu, dari segi regulasi, untuk mengantisipasi aksi kejahatan digital terulang, harus ada regulasi mengenai e-commerce. Dalam hal ini, harus ada undang-undang yang melindungi konsumen yang melakukan transaksi jual beli online. Ini penting untuk memberikan kepastian hukum kepada konsumen. 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler