Jual Saham Baru, Moody's Kerek Peringkat Utang Bumi Resources (BUMI)

Jumat, 14 Oktober 2022 | 04:20 WIB
Jual Saham Baru, Moody's Kerek Peringkat Utang Bumi Resources (BUMI)
[ILUSTRASI. ]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjual saham baru kepada Grup Salim membuat perusahaan pemeringkat Moody's Investors Service mengerek peringkat surat utang milik perusahaan batubara anggota Grup Bakrie ini. Dalam rilis Kamis (13/10), Moody's menaikkan peringkat surat utang senior seri B yang diterbitkan oleh anak usaha BUMI, Eterna Capital Pte Ltd, dari Ca menjadi Caa3. 

Meski begitu, peringkat ini masih belum di level baik. Moody's menjelaskan, rating Caa3 artinya BUMI memiliki kualitas buruk dan berisiko sangat tinggi. Tapi ini jauh lebih baik ketimbang Ca yang dianggap berisiko gagal bayar. Moody's juga memberi rating yang sama untuk BUMI, serta surat utang senior seri A dan seri B dari Eterna Capital. Outlook BUMI juga diubah dari negatif menjadi dalam tinjauan.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Kejar Kenaikan Produksi ke Level 90 Juta Ton per Tahun

Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's Maisam Hasnain mengatakan, keputusan tersebut diambil pasca rencana BUMI membayar utang dari hasil penerbitan saham dengan target dana US$ 1,6 miliar dan telah disetujui pemegang saham. BUMI pada 11 Oktober telah mendapat restu menerbitkan saham baru sebanyak 200 miliar saham. 

Nantinya, saham tersebut dibeli entitas yang dikendalikan Grup Bakrie, Anthoni Salim dan Agoes Projosasmito. BUMI menargetkan bisa menerima uang tunai pada 19 Oktober dan melunasi seluruh utang, tidak termasuk obligasi wajib konversi, sebelum jatuh tempo Desember 2022. BUMI juga akan menebus utang seri B pada 10 November.

Baca Juga: Daftar Belanjaan Teranyar Grup Salim: Mulai dari Jalan Tol Hingga Tambang Batubara

Bagikan

Berita Terbaru

Pendapatan Berulang Jadi Senjata Andalan Pakuwon Jati (PWON) Tahun 2026
| Kamis, 27 November 2025 | 19:24 WIB

Pendapatan Berulang Jadi Senjata Andalan Pakuwon Jati (PWON) Tahun 2026

Satu pengembangan terbesar yang dilakukan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) adalah pengembangan fase 4 Kota Kasablanka.

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas
| Kamis, 27 November 2025 | 15:57 WIB

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas

Margin yang dibukukan para pemain di sektor emas jauh lebih tinggi dan konsisten, terutama karena peran emas sebagai aset lindung nilai.

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler