Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB
Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
[ILUSTRASI. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usahanya PT Forsta Kalmedic Global dan GE HealthCare resmi meluncurkan fasilitas produksi CT Scan pertama di Indonesia pada Senin (2/6/2025. KONTAN/Muhammad Alief Andri]
Reporter: Sumber: Crossfire Legends | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Raksasa farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memasang kuda-kuda optimis menyambut tahun 2026. Emiten farmasi ini membidik pertumbuhan kinerja positif dengan mengandalkan amunisi baru di segmen alat kesehatan dan radiofarmaka, sembari tetap waspada terhadap volatilitas ekonomi global.

Hari Nugroho, Head of Corporate External Communication KLBF mengungkapkan bahwa perseroan telah menyiapkan strategi mitigasi risiko, khususnya terkait fluktuasi nilai tukar. Hal ini krusial mengingat sebagian besar bahan baku produk nutrisi perseroan masih bergantung pada impor berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).

"Untuk tahun depan, Kalbe Farma menargetkan pertumbuhan positif seiring dengan bergulirnya seluruh inisiatif bisnis di segmen obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik," tegas Hari saat ditemui di sela peresmian fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (15/12).

Baca Juga: Emiten Menggelar Buyback Agar Saham Tetap Menawan

Ekspansi Fasilitas Deteksi Kanker

Salah satu mesin pertumbuhan baru KLBF adalah pengoperasian fasilitas radioisotop dan radiofarmaka di Sidoarjo yang menelan investasi Rp 200 miliar. Fasilitas ini memproduksi Fluorodeoxyglucose (FDG), komponen vital untuk deteksi dini penyakit kanker.

Langkah ini diambil untuk menambal celah akses layanan kesehatan onkologi. Sebagai gambaran, di Jakarta saja fasilitas serupa hanya tersedia di tiga rumah sakit, yakni RS Kanker Dharmais, RS MRCC Siloam, dan RS Gading Pluit.

Padahal, kebutuhan deteksi dini sangat mendesak. Data menunjukkan, dari 282 juta penduduk Indonesia, terdapat lebih dari 433.000 kasus kanker baru setiap tahunnya. Tragisnya, lebih dari 60% penderita meninggal dunia sebelum lima tahun akibat keterlambatan penanganan.

"Fasilitas ini adalah strategi memperkuat ekosistem onkologi nasional. Dari sisi bisnis, produk spesial ini ditargetkan mampu mendorong pertumbuhan segmen non-obat resep hingga double digit setiap tahunnya," imbuh Hari.

 

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA

Terpopuler