Kembali ke Lokal

Jumat, 28 April 2023 | 08:30 WIB
Kembali ke Lokal
[]
Reporter: Harris Hadinata | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhirnya, Indonesia kehabisan durian runtuh. Selama dua tahun terakhir, Indonesia menikmati berkah dari kenaikan harga berbagai komoditas dunia, yang kebanyakan memang merupakan komoditas andalan Indonesia.

Kenaikan harga komoditas membuat ekspor Indonesia melesat. Pada 2021, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 231,54 miliar. Angka tersebut melesat sekitar 41,88% bila dibandingkan nilai ekspor di tahun sebelumnya.

Kenaikan ekspor ini otomatis mengerek angka neraca dagang Indonesia. Kala itu, neraca dagang dalam negeri mencetak surplus hingga sebesar US$ 35,34 miliar. Ini surplus neraca dagang tertinggi sejak 2016.

Ekspor masih melesat pada tahun lalu. Total nilai ekspor di 2022 mencapai US$ 291,98 miliar, melesat 26,07% dibanding setahun sebelumnya. Otomatis, surplus neraca dagang juga kembali meroket, mencapai US$ 54,46 miliar.

Efeknya, penerimaan negara di dua periode tersebut juga makin tebal. Di 2021, Indonesia mengantongi penerimaan sebesar Rp 2.011,3 triliun, 15,35% di atas yang ditetapkan dalam undang-undang APBN 2021.

Pada 2022, perkiraan pendapatan negara mencapai Rp 2.626,4 triliun. Angka ini juga 15,9% lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam undang-undang.

Tahun ini, para pakar memprediksi Indonesia masih bakal mencetak surplus neraca dagang, kendati surplus mungkin menipis. Alasannya, harga berbagai komoditas andalan ekspor Indonesia mulai turun. Cuma emas yang masih naik.

Toh, bukan berarti ekonomi dalam negeri bakal mundur gara-gara harga komoditas turun. Meski tidak lagi menikmati berkah tingginya harga komoditas, perekonomian bisa didorong dari sisi domestik. Apalagi, daya beli masyarakat tampak mulai membaik.

Ini antara lain sudah terlihat dari momen mudik lebaran tahun ini. Menurut proyeksi Kadin, perputaran duit di lebaran tahun ini bisa mencapai Rp 92,25 triliun.

Indeks keyakinan konsumen juga membaik. Di Maret, indeks ini naik ke level 123,3 dari level 122,4 di Februari. Angka PMI sektor manufaktur Indonesia juga membaik, mencapai 51,9 di Maret. Ini angka indeks tertinggi sejak September 2022.

Tahun ini juga pesta politik dalam negeri sudah dimulai. Biasanya, jelang pemilu, peredaran duit di masyarakat meningkat dan otomatis mendorong daya beli.

Jadi, asal kondisi politik dalam negeri terkendali, sepertinya ekonomi Indonesia akan tetap kuat.           

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler