Keran Kredit Pembangkit Listrik Batubara Dibuka

Rabu, 22 Februari 2023 | 05:45 WIB
Keran Kredit Pembangkit Listrik Batubara Dibuka
[]
Reporter: Arif Ferdianto, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah berencana memensiunkan lebih cepat, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang hidup dari sumber energi batubara guna mewujudkan target netral karbon di tahun 2060. Meski begitu, kucuran kredit perbankan ke proyek PLTU ternyata dibuka peluang tetap bisa mengalir.

Kabarnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerbitkan aturan baru yang memasukkan transisi batubara masuk kategori hijau. Dengan aturan ini, pembiayaan terhadap PLTU yang sebelumnya sudah dilarang, bakal bisa berjalan kembali.

Dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang, OJK akan menetapkan insentif terkait pembiayaan di sektor prioritas pemerintah seperti hilirisasi industri. "Contoh, kami baru keluarkan aturan terkait masalah mobil listrik, itu sudah diberi insentif. Kemudian terkait kejadian-kejadian khusus juga kita akan beri insentif," kata Dian.

Sebelumnya, Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja, meminta kepada regulator perlunya ada kelonggaran bagi perbankan untuk bisa membiayai pembangkit batubara untuk kasus-kasus tertentu, seperti untuk pembangunan smelter.

Dia menegaskan bahwa BCA sangat mendukung penerapan prinsip environmental, social and governance (ESG). Namun, untuk mendukung pembangunan smelter masih diperlukan pembiayaan dari bank lokal.

Bukan tanpa alasan. Jahja menuturkan, pembangunan smelter butuh investasi jumbo, mulai Rp 5 triliun hingga belasan triliun rupiah. Investasi itu lazimnya sepaket dengan proyek pembangkit listrik. Listrik dari PLN tidak cukup sehingga dibutuhkan listrik dari PLTU.

Bank asing, lanjut Jahja, hanya mau membiayai smelter, tak mau biayai batubaranya. Sehingga ini perlu ada pelonggaran karena dalam case-case tertentu mau tidak mau bank harus memberi kredit ke sektor itu.

"Kadang-kadang tugas bank lokal agak berat, karena dari sisi bunga, bank asing dalam dollar sangat kompetitif. Sedangkan dana bank lokal belum banyak dalam dollar." tutur Jahja Senin (6/2).

Namun, OJK belum menjabarkan perkembangan baru terkait aturan pelonggaran pembiayaan pembangkit batubara untuk kasus-kasus tertentu tersebut.

Saat dihubungi KONTAN, Senin (20/2), Dian hanya bilang bahwa OJK sudah merilis beberapa kebijakan terkait keuangan berkelanjutan, khususnya dalam pembiayaan sektor hijau. Misalnya POJK penerapan keuangan berkelanjutan, roadmap keuangan berkelanjutan, taksonomi hijau, dan  consultative paper manajemen atas risiko keuangan akibat iklim.

Sebagai insentif, OJK telah mengeluarkan kebijakan insentif untuk mendukung program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB).

Aestika Oryza Gunarto Sekretaris BRI tak berkomentar terkait kebijakan tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa BRI akan meningkatkan pembiayaan ke sektor berkelanjutan, termasuk kredit hijau. "Kami melihat potensi green financing di Indonesia masih sangat besar." ujarnya.

 

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menggotong Keseriusan Transisi Energi hingga Desa
| Selasa, 13 Mei 2025 | 05:13 WIB

Menggotong Keseriusan Transisi Energi hingga Desa

Suadesa Festival 2025 menjadi ruang kolaborasi antara pelaku UMKM, penggiat ekonomi lokal, pengelola wisata desa, dan seniman.

IGAR Mengerek Produksi Kemasan Pouch
| Selasa, 13 Mei 2025 | 05:10 WIB

IGAR Mengerek Produksi Kemasan Pouch

Manajemen IGAR melihat prospek bisnis tahun ini dengan sikap optimistis seiring dengan perkembangan industri farmasi nasional.

Kasus Terus Naik, Stok Obat TBC di Indonesia Menipis
| Selasa, 13 Mei 2025 | 05:10 WIB

Kasus Terus Naik, Stok Obat TBC di Indonesia Menipis

Kementerian Kesehatan mencatat untuk pasokan obat TBC di Indonesia hanya sampai dengan Februari 2026 saja.

Proyek Cisem II Ditargetkan Rampung April 2026
| Selasa, 13 Mei 2025 | 05:07 WIB

Proyek Cisem II Ditargetkan Rampung April 2026

Proyek strategis nasional yang digarap oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) senilai Rp 2,8 triliun ini didanai melalui APBN

Banyak Ekspansi, Kinerja Emiten Rumah Sakit Bisa Lebih Sehat
| Selasa, 13 Mei 2025 | 05:05 WIB

Banyak Ekspansi, Kinerja Emiten Rumah Sakit Bisa Lebih Sehat

Mayoritas emiten rumah sakit mencatatkan kinerja laba bersih yang menurun pada periode kuartal I-2025. 

AMMN Minta Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat
| Selasa, 13 Mei 2025 | 05:04 WIB

AMMN Minta Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat

Alexander bilang, perpanjangan izin ini akan memberikan ruang fleksibilitas bagi perusahaan, serta memastikan arus kas tetap terjaga

Produk Kosmetik Lokal Kalah Bersaing
| Selasa, 13 Mei 2025 | 05:01 WIB

Produk Kosmetik Lokal Kalah Bersaing

Menurut Solihin, pelemahan kurts rupiah terhadap dolar AS membuat biaya bahan baku menjadi lebih mahal.

Perjalanan Luar Negeri Memacu Premi Asuransi Perjalanan
| Selasa, 13 Mei 2025 | 05:00 WIB

Perjalanan Luar Negeri Memacu Premi Asuransi Perjalanan

Tugu Insurance mencatatkan pertumbuhan premi asuransi perjalanan 117% secara tahunan hingga April 2025 ditopang produk proteksi haji dan umrah.

 Pengalihan Impor Mesti Cermat dan Transparan
| Selasa, 13 Mei 2025 | 04:57 WIB

Pengalihan Impor Mesti Cermat dan Transparan

Pengalihan impor ini menjadi indikasi positif untuk mendukung pemberantasan mafia minyak dan gas (migas) yang terindikasi telah lama

 Pemulihan Aset Bermasalah di Bank BUMN Membaik
| Selasa, 13 Mei 2025 | 04:55 WIB

Pemulihan Aset Bermasalah di Bank BUMN Membaik

Pendapatan recovery sejumlah bank pelat merah masih berhasil tumbuh baik meski di saat yang sama mulai melakukan hapus tagih kredit UMKM

INDEKS BERITA

Terpopuler