Kurs Rupiah dalam Sepekan Tertekan Faktor Eksternal

Sabtu, 19 November 2022 | 10:37 WIB
Kurs Rupiah dalam Sepekan Tertekan Faktor Eksternal
[ILUSTRASI. Rupiah tak bisa bangkit meski data dalam negeri terlihat positif. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye/17]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah tak berkutik di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan ini. Berbagai katalis positif dari internal ternyata belum mampu mengangkat performa rupiah. Jumat (18/11), rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,13% ke Rp 15.684 per dollar AS. Sementara dalam sepekan rupiah melemah 1,21%.

Berdasarkan kurs rupiah JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah cuma turun tipis 0,03% ke Rp 15.692 pada Jumat. Tapi dalam sepekan, kurs JISDOR melemah 1,28%.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, pelemahan rupiah utamanya disebabkan oleh faktor eksternal. Berbagai katalis positif dari dalam negeri belum mampu membawa rupiah menguat, akibat tingginya tendensi dari penguatan dollar AS. 

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.692 Per Dolar AS pada Jumat (18/11)

Ini tercermin dari indeks dollar AS yang mencapai 107, mengindikasikan penguatan masih berlanjut terhadap mata uang utama global. Mata uang regional Asia mayoritas juga terpantau melemah terhadap dollar AS. 

Pada awal tahun, mata uang Asia yang melemah hingga dua digit meliputi yen, baht, peso, yuan, dan won. Di sisi lain, konflik geopolitik masih berlanjut dan kebijakan The Fed yang diramal masih tetap agresif menaikkan suku bunga ke depan membuat pelaku pasar masih memilih aset safe haven, termasuk dollar AS.

Padahal, neraca dagang Indonesia surplus US$ 5,67 miliar di Oktober. BI juga menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) sebagai respons kenaikan inflasi. 

Analis DCFX Futures Lukman Leong melihat dari sisi lain. Meski data perdagangan impor dan ekspor surplus, angka ini mengkhawatirkan. Pasalnya, data impor rendah. Ini menunjukkan permintaan turun. Belum lagi, kasus Covid-19 nasional mulai naik. 

Baca Juga: Rupiah Tak Berkutik di Hadapan Dolar AS dalam Sepekan
 

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA