Laris Manis, Penjualan SR017 Cetak Rekor Investor Tertinggi

Selasa, 20 September 2022 | 05:00 WIB
Laris Manis, Penjualan SR017 Cetak Rekor Investor Tertinggi
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peminat sukuk ritel seri SR017 membludak. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Keuangan, hasil penjualan penjualan SR017 mencapai Rp 26,97 triliun.

Penerbitan SR017 kali ini berhasil menarik investor cukup banyak. Pemerintah menyebut jumlah pembeli surat utang ini mencapai 65.362 investor, rekor jumlah investor sepanjang sejarah penerbitan obligasi ritel. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 24.038 investor, atau setara 36,78% dari total investor, merupakan investor baru. Para investor baru ini mencetak pembelian Rp 7,5 triliun, 27,82% dari total penjualan.

Baca Juga: Jumlah Investor Baru SR017 Mencapai Angka Terbesar Dalam Penerbitan SBSN Ritel

President dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan, penjualan obligasi SR017 ini mencapai rekor penjualan tertinggi di tahun ini karena kupon yang diberikan tinggi. Tak heran jika dibandingkan penjualan sukuk ritel sebelumnya, SR016, penjualan kali jauh lebih besar. 

Sekadar mengingatkan, SR016 terjual Rp 18,4 trilliun. "Salah satu faktor penyebabnya karena kupon yang diberikan di SR017 juga lebih tinggi, di 5,9%, jadi minat dari investor sangat positif," ujar Guntur, Senin (19/9). 

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan dalam rilis menjelaskan, animo masyarakat berinvestasi di SR017 sangat tinggi, terlihat dari keikutsertaan di kegiatan edukasi, baik secara offline maupun online. Efeknya penjualan SR017 kian diminati oleh generasi milenial. 

Dari sisi jumlah investor, porsi investor milenial mencapai 46,80% alias sekitar 30.589 investor yang membeli seri SR017. Namun, jika dilihat dari sisi nominal pembelian, generasi Y ini hanya berkontribusi 19,63% dari total penjualan, sekitar Rp 5,29 triliun. 

Baca Juga: Penjualan SR017 di BCA Rp 5,4 Triliun, Rekor Penjualan SBN Ritel BCA di Pasar Perdana

Tapi perlu dicatat, dari sisi porsi terhadap total investor, partisipasi generasi Y alias milenial di SR017 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN ritel tradable.

Sedangkan generasi Z yang membeli SR017 mencapai 1.272 investor atau 1,95% dari total investor. Total nominal total pembelian oleh generasi Z sebesar Rp 235,97 miliar atau 0,87% dari total.

Rata-rata pembelian investor generasi Z mencapai Rp 185,51 juta. Dari sisi porsi terhadap total investor, partisipasi generasi Z di SR017 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN ritel. 

Tingkat keritelan obligasi ritel ini juga masih baik. Rata-rata pemesanan SR017 mencapai Rp 412,70 juta, sedikit lebih kecil dari rata-rata pemesanan SR016 yang sebesar Rp 412,96 juta. Padahal pemerintah menaikkan maksimal pembelian jadi Rp 5 miliar dari sebelumnya Rp 2 miliar.

Lalu, sebanyak 4.266 dari total investor tercatat melakukan pemesanan SR017 dengan nominal Rp 1 juta. Angka ini jauh lebih banyak dari seri SR016, yang mana investor yang membeli di Rp 1 juta hanya 3.008 investor. 

Baca Juga: BCA Mencatat Penjualan Sukuk Ritel SR017 Rp 5,4 Triliun di Pasar Perdana

 

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA