Lelang SBSN Sepi, Pemerintah Serap Penawaran di Bawah Target

Rabu, 13 Juli 2022 | 07:00 WIB
Lelang SBSN Sepi, Pemerintah Serap Penawaran di Bawah Target
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor masih berhati-hati berinvestasi di obligasi pemerintah. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) kemarin hanya mencatat penawaran masuk sebesar Rp 12,75 triliun, lebih rendah dibanding penawaran masuk di lelang SBSN dua pekan sebelumnya, yang mencapai Rp 15,78 triliun.

Pada lelang kali ini, pemerintah hanya menyerap dana Rp 6,025 triliun. Nilai serapan ini masih di bawah target indikatif yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp 7 triliun.

Analis menilai ada tiga faktor yang menekan pasar primer sukuk negara. Pertama, fluktuasi yield obligasi karena ketidakpastian pasar masih tinggi. Kedua, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve diperkirakan masih mengambil langkah agresif menaikkan suku bunga.

Alhasil, investor menahan diri. “Di jangka pendek, pelemahan yield masih terbuka, karena itu investor lebih hati-hati dan menahan diri,” kata Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto, Selasa (12/7).

Ketiga, Bank Indonesia (BI) belum menaikkan suku bunga. “Pelaku pasar ingin memastikan sikap BI terkait suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya, sehingga investor memilih menahan diri sampai ada kejelasan,” jelas Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana, kemarin. 

Analis melihat ada kemungkinan pelaku pasar akan menahan diri pada lelang-lelang berikutnya sampai The Fed tidak lagi agresif dan BI menaikkan bunga acuan. Kenaikan suku bunga Bi dan The Fed punya peranan penting dalam menjaga stabilitas yield maupun kurs rupiah ke depan. “Jadi sebelum itu terjadi, kondisi lelang belum banyak berubah,” imbuh Ramdhan.

Fikri melihat, yield yang diminta peserta cenderung lebih tinggi. Spread antara yield terendah dan tertinggi yang diminta juga melebar. Tapi, yield yang dimenangkan pemerintah masih sesuai acuan untuk tenor yang sama dan wajar untuk pasar sekunder.

 

Bagikan

Berita Terbaru

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan

Setiap pemeluk agama yang ada di negeri ini perlu untuk menyuguhkan kebajikan agar menjadi pesona dunia.

Suri Tauladan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Suri Tauladan

Pemberian pinjaman dari Danantara ke Krakatau Stell harusnya mengekor ke Biofarma dan Indofarma perihal info tenor dan suku bunga pinjaman.

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:52 WIB

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi

Uang beredar pada periode Desember 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 11% hingga 13% yoy

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:50 WIB

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan

Kinerja TCID sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Merujuk laporan keuangan Januari–September 2025, penjualan tumbuh dua digit.

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38 WIB

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot

Hingga Oktober 2025, kinerja investasi dapen masih mencetak pertumbuhan, dengan tingkat return on investment (ROI) di level 7,03%.

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:25 WIB

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu

Mata uang Garuda di pasar spot ditutup melemah 0,02% secara harian ke Rp 16.745 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/12)

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 04:15 WIB

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal

Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan gadai bisa mendapat biaya dana yang lebih ringan yang bisa berdampak positif pada profitabilitas.

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler