Maaf, Bunga KPR Bank Belum Ikutin Suku Bunga Acuan

Rabu, 05 Februari 2025 | 04:00 WIB
Maaf, Bunga KPR Bank Belum Ikutin Suku Bunga Acuan
[ILUSTRASI. Pembiayaan KPR: Pembangunan perumahan di Bogor, Senin (27/1/2025). Bank Indonesia mencatat Laju pertumbuhan KPR pada Desember 2024 melambat tipis ke angka 10% (YoY), dibandingkan dengan 10,2% (YoY) pada November 2024 dengan total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp786 triliun. KONTAN/Baihaki/27/1/2025]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke 5,75% belum berdampak ke bunga floating Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbankan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) rata-rata Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank umum segmen KPR masih di 9,28%. Adapun SBDK KPR bank KBMI IV di kisaran 9%-12%.  

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat SBDK segmen KPR terendah di 9,32% per 7 Januari 2025, dengan margin keuntungan sekitar 1,96%. Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memiliki SBDK 9,51% dengan margin keuntungan tertinggi 4,65% per 31 Januari 2025.

Baca Juga: BTN Bikin Sistem Pengelolaan Tenaga Sales KPR Non Subsidi Baru, Ini Tujuannya

Kalau PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mematok SBDK segmen KPR di 10% dengan margin keuntungan 2,9% per 1 Januari 2025. Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk menetapkan bunga KPR di 12,5%, dengan margin keuntungan 2,8%.  Angka tersebut berada di level sama sejak Oktober 2024. 

Direktur Retail Banking BNI, Corina Leyla Karnalies menyebut, turunnya suku bunga acuan memberi sinyal positif terhadap penyaluran KPR. Tapi, menurut dia, bunga kredit akan menyesuaikan penurunan biaya dana. "Perlu waktu beberapa bulan untuk biaya dana perbankan bisa mengikuti penurunan BI rate. Selain itu, faktor persaingan di pasar juga menjadi pertimbangan bank," kata Corina.

Mengutip situs resmi BNI, KPR BNI Griya memberikan bunga mulai 2,75% untuk pembelian atau top up dan hal lain terkait properti. Per Desember 2024, KPR BNI tumbuh 13,8% secara tahunan mencapai Rp 66,5 triliun. "Kami fokus pada ekspansi ke mitra developer dan corporate client untuk penawaran produk KPR BNI," ujar Corina.

Baca Juga: Rain Realty Resmikan Marketing Gallery Pertama di Palaran, Samarinda

Senior Vice President Consumer Loans PT Bank Mandiri Tbk Reza Adriansyah juga mengaku, bunga KPR Bank Mandiri masih kompetitif di pasar. Dari situs Bank Mandiri, bunga KPR ditawarkan mulai dari 3,55%. Per November 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan KPR Rp 67,3 triliun, meningkat 16,6% secara tahunan. Bank Mandiri optimistis KPR bisa naik double digit di tahun ini. "Untuk tumbuh lebih baik lagi, kami fokus ke ekosistem wholesale yang dikelola group," kata Reza.

Executive Vice President Consumer Loan BCA, Welly Yandoko juga mengaku memberi bunga kompetitif. Namun dia menyebut, bunga acuan turun tak serta merta memangkas bunga KPR. Per Desember 2024, BCA telah menyalurkan KPR Rp 135,5 triliun, meningkat 11,2% secara tahunan. Di tahun ini, Welly optimistis penyaluran KPR akan bertumbuh. Beberapa strategi BCA menggenjot KPR diantaranya menawarkan berbagai pilihan bunga, menjalin kerjasama selektif dengan developer maupun broker .
 

Bagikan

Berita Terbaru

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%
| Kamis, 27 November 2025 | 06:54 WIB

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%

Emiten jasa angkut pelayaran ini optimistis, permintaan dari pelanggan dan utilitas armada masih cenderung stabil.

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot turun 0,04% secara harian ke Rp 16.664 per dolar AS. 

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:20 WIB

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal

Merger antara Bank Nobu dan Bank MNC yang sempat diharapkan jadi konsolidasi sukarela percontohan di Tanah Air resmi batal. ​

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital
| Kamis, 27 November 2025 | 06:15 WIB

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital

Indonesia berada di posisi ke-7 setelah India, Amerika Serikat, Pakistan, Vietnam, Brasil, dan Nigeria dalam adopsi kripto institusional. 

Transaksi Valas Naik Jelang Akhir Tahun
| Kamis, 27 November 2025 | 06:15 WIB

Transaksi Valas Naik Jelang Akhir Tahun

Transaksi valas jelang akhir tahun naik dipicu tingginya kebutuhan masyarakat untuk berlibur ke luar negeri serta permintaan dari pelaku usaha 

Peta Persaingan Bank Digital Berpotensi Berubah
| Kamis, 27 November 2025 | 06:05 WIB

Peta Persaingan Bank Digital Berpotensi Berubah

Wacana merger dua ekosistem besar seperti GOTO dan Grab menyisakan pertanyaan mengenai nasib bank digital di belakangnya.​

INDEKS BERITA

Terpopuler