Margin Indocement Tunggal Prakasa (INTP) Kian Tebal Usai Dapat Batubara DMO

Jumat, 27 Januari 2023 | 04:50 WIB
Margin Indocement Tunggal Prakasa (INTP) Kian Tebal Usai Dapat Batubara DMO
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Margin laba PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) bakal makin tebal di tahun ini. Sebab perusahaan ini telah berhasil mengerek naik harga jual rata-rata produknya tahun lalu. 

Analis RHB Sekuritas Ryan Santoso mengatakan, kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) tersebut dampaknya akan terasa pada tahun ini. Di 2022, INTP telah mengerek harga jual semen kantong sekitar 20%-25%. INTP juga menaikkan harga jual semen curah berkisar 5%-10%. 

Ryan, dalam riset 17 Januari 2023, menuliskan, lantaran sudah menjelang tahun pemilihan umum, volume penjualan semen tahun ini akan meningkat. Selain itu, INTP diuntungkan berbagai ekspansi yang dilakukan.

Baca Juga: Margin Indocement (INTP) Bakal Lebih Sehat, Simak Rekomendasi Sahamnya

INTP antara lain ekspansi ke wilayah timur Indonesia. INTP juga membuat perjanjian sewa dengan Semen Bosowa Maros (SBM) tahun lalu. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan, terutama di Indonesia Timur.  

Dari kerjasama ini, total produksi bulanan INTP akan meningkat sebesar 150.000 ton dan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 2%. Ryan menuliskan, saat ini tingkat utilisasi pabrik SBM kurang dari 50%. Melalui sinergi yang dibangun, SBM akan dapat meningkatkan utilisasi dan menambah pasar di Indonesia Timur. 

Performa emiten produsen Semen Tiga Roda ini juga bakal makin apik karena mendapatkan batubara dengan harga domestik market obligation (DMO). Manajemen INTP mengungkapkan kontrak batubara DMO telah naik menjadi 25% di 2023 dari 15% di 2022. Dengan demikian, margin EBITDA diharapkan tetap di atas 20%, setidaknya sampai semester I-2023.

Ryan menambahkan, INTP juga masih berupaya mendapatkan lebih banyak batubara skema DMO. Tapi di sisi lain harga batubara spot mulai normal. Kabar baik lainnya, penerapan kebijakan zero over dimension and over load (ODOL) pada awal 2023 bakal ditunda. Penerapan zero ODOL tertunda karena pelemahan daya beli. 

Ryan berpendapat, penerapan kebijakan ODOL tidak hanya berdampak buruk bagi industri semen. Tetapi kebijakan ini juga kurang baik bagi inflasi keseluruhan, karena biaya distribusi jadi lebih tinggi. Apalagi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun lalu naik.  

Baca Juga: Penjualan Semen Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP)

Energi alternatif

Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim pun melihat potensi kenaikan margin INTP di tahun ini seiring keberhasilan mengamankan kebutuhan batubara dengan harga DMO. "Kami melihat gross profit margin (GPM) INTP dapat kembali pulih di atas 30%," kata Lukman. 

Lukman menambahkan permintaan semen masih tumbuh moderat pada tahun 2023, dengan dorongan proyek ibukota negara (IKN) baru. 

Analis Astronacci International Gema Goeyardi dalam risetnya menuliskan, INTP telah berupaya meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif. Upaya ini dilakukan guna meredam tekanan kenaikan harga batubara sebagai bahan bakar produksi semen. 

Upaya tersebut telah dilakukan sejak 2015 hingga kuartal III-2022. "Tingkat konsumsi bahan bakar alternatif INTP terakhir mencapai 18,4% dengan 81,6% berasal dari bahan bakar fosil," ungkap Gema.

Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery memaparkan dalam risetnya, ekspansi INTP di Jawa juga akan menuai hasil. INTP telah mengoperasikan penggilingan di Banyuwangi. Hasilnya menunjukkan pasar INTP di Jawa Timur meningkat. 

Volume penjualan INTP di area tersebut meningkat 29,4% secara tahunan. Selain itu, pangsa pasar INTP naik menjadi 26,1% di kuartal III-2022 dari 24,8% pada kuartal III-2021. Sebelumnya, pangsa pasar INTP pada area penjualan Jawa tertekan karena agresivitas pemain semen baru dan merek Tier 2. 

Efeknya INTP tidak bisa leluasa menyesuaikan harga jual. Sebab kenaikan harga jual akan memperlebar selisih antara harga Semen Tiga Roda dengan kompetitor.

Tapi ke depan, Michael menilai perlu diwaspadai risiko pelemahan permintaan semen domestik secara berkepanjangan. INTP juga masih menghadapi faktor risiko biaya bahan bakar dan energi yang tinggi, serta agresivitas pemain semen baru di Jawa. 

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham dan Sektor Pilihan RHB Sekuritas untuk Tahun Ini

Toh, Michael tetap menyematkan rekomendasi add INTP dengan target harga di Rp 11.200. Analis lain juga merekomendasikan buy saham INTP. Gema pasang target harga INTP di Rp 10.575, per saham, target Lukman di Rp 11.250 dan Ryan memasang target di Rp 12.500.      

Bagikan

Berita Terbaru

Melihat Pergerakan Investor dan Aksi Korporasi PANI Pasca Penghapusan dari Daftar PSN
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 13:30 WIB

Melihat Pergerakan Investor dan Aksi Korporasi PANI Pasca Penghapusan dari Daftar PSN

Pasar kemungkinan sudah lebih dulu memperhitungkan (priced in) sentimen terkait pencoretan PIK 2 dari daftar PSN

Lonjakan Harga Emas Mendorong Pamor Tren Tokenisasi di Dunia Aset Kripto
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 09:09 WIB

Lonjakan Harga Emas Mendorong Pamor Tren Tokenisasi di Dunia Aset Kripto

Emas digital jadi alternatif menarik bagi investor yang ingin mendapatkan eksposur terhadap komoditas berbasis aset riil.

Harga Saham ENRG Terus Terbang Saat IHSG Merah, Hati-Hati ada Potensi Koreksi
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Harga Saham ENRG Terus Terbang Saat IHSG Merah, Hati-Hati ada Potensi Koreksi

Harga pelaksanaan private placement di bawah pasar berpotensi memunculkan tekanan jual jangka pendek 

Proyek Tol Baru Menopang Fundamental JSMR, tapi Risiko Utang Masih Membayangi
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:24 WIB

Proyek Tol Baru Menopang Fundamental JSMR, tapi Risiko Utang Masih Membayangi

Dalam jangka pendek potensi kenaikan harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tetap terbuka seiring momentum Nataru.

Samator (AGII) Optimistis, Pencapaian Penjualan dan Laba Bisa Pulih di Tahun 2026
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Samator (AGII) Optimistis, Pencapaian Penjualan dan Laba Bisa Pulih di Tahun 2026

Posisi AGII sebagai pemimpin pasar gas industri di Indonesia dengan porsi pangsa pasar 40% berdasarkan data Gas World pada 2024. 

Samuel Internasional Menyerap Private Placement ENRG
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:58 WIB

Samuel Internasional Menyerap Private Placement ENRG

Seluruh saham baru akan diambil bagian oleh PT Samuel International yang bukan merupakan pihak terafiliasi dari ENRG.

Berpacu Menetralkan Sebaran Radioaktif Cs-137
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:26 WIB

Berpacu Menetralkan Sebaran Radioaktif Cs-137

Pemerintah menargetkan proses dekontaminasi cemaran radioaktif di Cikande selesai pada Desember 2025,

HGII Memperkuat Investasi di Sektor Energi Bersih
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:22 WIB

HGII Memperkuat Investasi di Sektor Energi Bersih

HGII  menegaskan komitmennya untuk mendukung transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission 2060

Tol Kataraja Seksi 1 Mulai Beroperasi Fungsional
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:19 WIB

Tol Kataraja Seksi 1 Mulai Beroperasi Fungsional

Tol Kataraja atau dibuka untuk mendukung penyelenggaraan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025

Pemerintah Lelang Sembilan Blok Migas
| Rabu, 15 Oktober 2025 | 07:17 WIB

Pemerintah Lelang Sembilan Blok Migas

Sebelumnya diberitakan Shell menjajaki kemungkinan berinvestasi lagi di hulu migas Indonesia.yang akan dilelang pemerintah

INDEKS BERITA

Terpopuler