KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ke sekolah membeli sarden, hari ini kita makan-makan. Terima kasih Pak Presiden.
Sebait puisi diucapkan seorang murid di SDN Susukan Ciracas Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025), kala Arifah Fauzi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah tersebut, seperti diberitakan Kompas.com.
Sejak bergulir Senin (6/1/2025), pelaksanaan program MBG langsung menjadi sorotan publik. Publik dibuat penasaran, apa isi paket menu makanan yang disajikan bagi anak anaknya?
Riuh perbincangan soal MBG menjadi trending topic di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal dengan Twitter.
Baca Juga: Rencana Merger Garuda dan Pelita Masih Dalam Tahap Kajian
Meski perhatian publik sempat terpecah oleh kabar pemecatan pelatih tim nasional sepakbola Indonesia, Shin Tae Yong (STY), yang diumumkan oleh Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, yang juga merangkap sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini yang disampaikan pada hari yang sama dengan dimulainya pelaksanaan MBG.
Ucapan kamsahamnida (terima kasih) Coach Shin Tae Yong, merebak. Obrolan makan bergizi gratis, tersaingi oleh pembahasan mengenai kasus judi yang menyeret Patrick Cluivert, calon pengganti posisi STY.
Pengawasan MBG tidak boleh kendor. Kemarin, Jumat (10/1/2015), Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, seperti diberitakan Kompas.com, menemukan indikasi sayur basi di MBG yang akan didistribusikan, Namun, pendistribusian tersebut berhasil dicegah oleh BPOM.
Baca Juga: Gabung BRICS, Ekspor Batubara Bakal Melejit
Taruna menegaskan, pihaknya ingin menunjukkan bahwa BPOM sudah berperan di front terdepan untuk kesuksesan program makan bergizi gratis tersebut. Pertanyaannya, seberapa banyak personil BPOM yang dipersiapkan untuk terus mengawal program MBG ini?
Program baik, jika dalam pelaksanaannya tidak diawasi dengan baik, bisa memberikan dampak buruk.
Jauh jauh hari, Kantor Komunikasi Kepresidenan pun berjanji akan melakukan evaluasi program MBG, terkait menu, bahan makanan dan jam pengantaran.
Berkaca dari kasus di atas, kiranya pihak sekolah mampu menjaga anak didiknya. Pemerintah telah mengeluarkan dana besar, marilah sama-sama kita pantau pelaksanaannya. Jika masih ada kekurangan, bukan lantas gagal, namun anggap saja bagian dari proses belajar