Mata Uang Asia Kompak Melemah Terhadap Dollar AS

Rabu, 21 September 2022 | 04:15 WIB
Mata Uang Asia Kompak Melemah Terhadap Dollar AS
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat menjadi mata uang yang paling perkasa diantara mata uang di dunia. Kondisi yang sama terjadi terhadap valuta asing (valas) di Asia.

Yen menjadi mata uang melemah paling dalam terhadap dollar AS hingga 24,77% (lihat tabel). Sedangkan dollar Hong Kong (HKD) jadi mata uang yang pelemahannya kecil.

Baca Juga: Ketidakpastian Global Meningkat, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah pada Rabu (21/9)

Mata Uang Akhir 2021 20 September 2022 %
USDHKD 7,7966 7,8492 0,67
USDSGD 1,3949 1,4095 1,05
USDIDR 14263 14984 5,06
USDINR 74,3375 797563 7,29
USDMYR 4,1665 4,559 9,49
USDCNY 6,3561 7,012 10,32
USDTHB 33,211 36,991 11,38
USDPHP 50,992 57,49 12,74
USDTWD 27,672 31,375 13,37
USDKRW 1189,88 1390,05 16,82
USDJPY 115,08 143,58 24,77

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pemerintah Hong Kong menjaga pergerakan terhadap dollar AS dijaga (currency peg) di 7,7-7,8. Akibatnya, dollar Hong Kong tak melemah terlalu dalam meski dollar indeks tengah meroket.

Dollar Singapura juga sukses tak melemah terlalu dalam. Maklum Singapura menggunakan nilai tukar mata uang mengambang (managed float), dimana Bank Sentral Singapore (MAS) senantiasa aktif memantau dan mengintervensi apabila diperlukan.

"Terlebih MAS juga cukup agresif menaikkan suku bunga tahun ini dari kisaran 0%, sekarang di 2,34%. Hal ini didukung surplus neraca transaksi berjalan yang kuat," ucap Lukman, Selasa (20/9).

Kondisi ini berbeda dengan apa terjadi pada yen Jepang. Bank sentral Jepang sepertinya sangat percaya diri tidak menaikkan suku bunga di saat bank sentral negara lain menaikkan suku bunga acuan. Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda bahkan mengatakan jika pelemahan yen justru akan berdampak positif bagi ekonominya karena bisa meningkatkan permintaan produk dari dalam negeri.

Secara prospek dollar Hong Kong dinilai tak menarik karena akan dijaga di kisaran 7,7-7,8. Sementara itu, dollar Singapura akan terjaga di 1,41 terhadap dollar AS di akhir tahun. "Saya melihat MAS masih akan menaikkan suku bunga ke 3% hingga akhir tahun, mengingat inflasi mencapai 7% tahunan," ujar Lukman.

Baca Juga: Tengok Kurs Dollar-Rupiah di BRI Jelang Tengah Hari Ini, Selasa 20 September 2022

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap
| Minggu, 23 November 2025 | 06:15 WIB

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap

Perusahaan makin ke sini tidak hanya mencari asuransi kesehatan bagi karyawan, tetapi juga pengalaman layanan yang cepat dan efisien. 

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk
| Minggu, 23 November 2025 | 06:10 WIB

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk

Secara global, nilai pasar industri audiobook terus meningkat. Pengembang aplikasi lokal belum ada yang fokus menghadirkan platform buku audio. 

INDEKS BERITA

Terpopuler