ILUSTRASI. Petugas menghitung uang di dalam mobil kas keliling di Taman Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu (12/6/2024). Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo kembali membuka layanan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling untuk mencukupi keperluan uang layak edar dan uang pecahan kecil menjelang Idul Adha. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/YU
Reporter: Nadya Zahira, Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) semakin bertaji pasca The Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal pemangkasan suku bunga tidak akan dilakukan terburu-buru. Proyeksi Fed juga menunjukkan kemungkinan pemangkasan hanya satu kali di 2024, lebih sedikit dibandingkan ekspektasi pasar yang sebanyak dua kali.
Penguatan dolar AS ini membuat mata uang Asia kian tertekan. Sebulan terakhir, rupiah menjadi mata uang Asia berkinerja terburuk dengan penurunan sebesar 2,36%. Menyusul won Korea (KRW) yang turun 1,86% dan baht Thailand (THB) yang terkoreksi 1,5%.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.