JAKARTA. Pergerakan masyarakat Indonesia kembali bergeser pasca Lebaran 2023. Berbondong, masyarakat mulai meninggalkan kampung halaman menuju dan atau kembali ke kota perantauan. Berbeda dengan biasanya, kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya sepi dari ingar bingar larangan masuk kota besar. Nyaris tak terdengar ada operasi yustisi. Operasi sia-sia untuk menghadang migrasi penduduk ke kota-kota besar.
Faktanya 55% lebih penduduk dunia bermigrasi dan tinggal di perkotaan. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut 56,7% penduduk Indonesia tinggal di kota-kota besar di Tanah Air. Jumlahnya diprediksi akan terus bertambah menjadi 60% di 2025 dan menjadi 63,4% di 2030. Faktor paling dominan migrasi di banyak negara pada dasarnya sama dengan kita, yakni sulitnya memperoleh pendapatan di daerah asal serta kemungkinan bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan