KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eksistensi dan aktivitas pegiat seni bertaraf internasional, Taylor Swift, sungguh luar biasa. Sebagai idola dengan jutaan penggemar di seluruh dunia, setiap gelaran pentas seninya dihadiri ratusan ribu penggemar. Begitu dahsyatnya efek pentas Swift di suatu negara terhadap perekonomian, sampai memunculkan istilah baru, yakni Swiftonomics. Swiftonomics mengacu pada pengaruh ekonomi musisi Taylor Swift. Pada 2023, Swift memulai Eras Tour-nya, serangkaian pertunjukan global yang telah menjadi tur terlaris dalam catatan, dengan pendapatan kotor lebih dari US$ 1 miliar sejauh ini.
Penggemar Swift telah berbondong-bondong ke kota-kota penyelenggara konser demi menghabiskan uang untuk penginapan, makanan, transportasi dan barang dagangan konsumen. Tak berlebihan jika superstar pop dan tur internasionalnya diklaim mampu mempengaruhi ekonomi global.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.