KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terancam bergerak sideways. Lihat saja, pada perdagangan Selasa kemarin (27/9), IHSG ditutup melemah 0,21% di posisi 7.112,44. Jika dihitung sepanjang periode September berjalan tahun ini, IHSG menukik 0,66%.
Rotasi saham
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Berita Terbaru
Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.
Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024.
Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56
Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik.
Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.
Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.
Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.
Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.
Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.