Menangkap Merdunya Cuan Investasi Royalti dari Musik dan Lagu

Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:05 WIB
Menangkap Merdunya Cuan Investasi Royalti dari Musik dan Lagu
[ILUSTRASI. Konser kolaborasi para musisi secara online]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musik dan lagu kini bukan cuma sekadar sarana hiburan. Keduanya juga bisa jadi alat investasi yang menarik dan menguntungkan dalam jangka panjang.  

Sejumlah perusahaan investasi bahkan kini memasukkan musik dalam portofolio investasi. Misalnya Blackstone. Pengelola dana ini banyak mengakuisisi katalog musik dari musisi-musiisi ternama.

Tahun lalu, pengelola dana tersebut mengakuisisi perusahaan pengelola royalti musik Hipgnosis Songs Fund (HSF) . Nilai akuisisinya US$ 1,6 miliar, ditambah utang sebesar US$ 700 juta. 

Baca Juga: Jika Benar-Benar Ingin Kaya, Ini 5 Perubahan yang Harus Dilakukan ala Warren Buffett

Sekadar info, HSF memiliki katalog lagu dari artis seperti Shakira, Neil Young, Journey dan Red Hot Chili Peppers. 

Nah, di awal tahun ini, Blackstone mencoba mencairkan keuntungannya. Perusahaan investasi tersebut tengah menjajaki peluang melego Sesac, perusahaan pengumpul royalti dari ribuan musisi, di antaranya Bob Dylan. 

Blackstone dikabarkan mengincar dana hingga US$ 3 miliar. "Blackstone tengah mencari nilai yang tepat untuk Sesac," ucap sumber Bloomberg. Info saja, ketika mengakuisisi Sesac di 2017 silam, Blackstone merogoh kocek sekitar US$ 1 miliar.

Peminat dari bisnis ini berentet. Sejumlah perusahaan investasi besar seperti Apollo Global Management, Temasek dan Warburg Pincus mengantre membeli Sesac. 

Sebelumnya ada juga TPG yang menyatakan minatnya, setelah sebelumnya menjual saham Global Music Rights, dengan nilai US$ 3,3 miliar. Selain itu, Billboard Desember silam juga mengaku berminat membeli Sesac. 

Baca Juga: Luhut: Penerapan Simbara Mampu Tingkatkan Penerimaan Negara hingga 40%

Sejatinya, investor besar yang berinvestasi di royalti musik cukup banyak. KKR dan Dundee Venture Capital juga mengumumkan pembelian Kobalt Capital. Langkah strategis ini berujung pada akuisisi portofolio KMR Music Royalties II milik Kobalt, yang menghasilkan kesepakatan dengan nilai US$ 1,1 miliar. 

Katalog yang dimiliki oleh Kobalt mencakup lebih dari 62.000 hak cipta. Termasuk di antaranya lagu-lagu dari artis seperti The Weeknd, Lorde dan Paul McCartney. 

Pemain lain dalam bidang investasi hak musik adalah Mills Music Trust dan Alternative Partners. 

Dari sisi bisnis, pendapatan rekaman musik global meningkat lebih dari dua kali selama satu dekade terakhir mencapai US$ 28,6 miliar pada tahun 2023. Goldman Sachs juga percaya bisnis streaming musik akan menghasilkan keuntungan besar. Di tahun 2030, Goldman Sachs memperkirakan pendapatan dari bisnis streaming musik mencapai US$ 37,2 miliar. 

Peluang besar tersebut membuat ada saja perusahaan yang mencoba menangkap peluang agar investor kecil atau institusi mudah masuk ke bisnis ini. Royalty Exchange misalnya, menawarkan aset yang bisa berupa lagu, film atau buku. 

Royalty Exchange merupakan marketplace yang mempertemukan musisi atau pengarang dengan investor yang berminat membeli hak royalti atas karya mereka. Royalty Exchange menjanjikan imbal hasil return on investment mencapai 10%.  

Baca Juga: Emiten Harry Tanoe (IATA) Mau Rights Issue di Kala Kinerja Keuangan Turun Sejak 2022

Royalty Exchange bukan satu-satunya pemain. Platform SongVest juga gencar menawarkan investasi untuk mendapat royalti artis. Salah satu katalog yang menjadi keunggulannya adalah Queen. 

Calon investor bisa berinvestasi di royalti lagu ikonik Queen, seperti Under Pressure, It's A Kind of Magic, I Want It All dan The Show Must Go On. Soundtrack film Bohemian Rhapsody juga jadi salah satu katalog. 

Bagikan

Berita Terbaru

Nilai Tukar Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar

Penguatan rupiah didukung sentimen risk-on oleh harapan perdamaian di Timur Tengah, sehingga menekan dolar AS.

Masih Merugi di Kuartal I 2025, Emiten Investasi Siap Perbaiki Kinerja, Simak Caranya
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:18 WIB

Masih Merugi di Kuartal I 2025, Emiten Investasi Siap Perbaiki Kinerja, Simak Caranya

Mendorong kinerja, SRTG akan fokus  mengoptimalkan peluang pertumbuhan portofolio investasi di sektor-sektor strategis.

Evaluasi Haji
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:08 WIB

Evaluasi Haji

Sejatinya, ibadah haji adalah puncak pengalaman spiritual umat Islam, dan sudah seharusnya dijalankan dengan khusyuk, tertib dan manusiawi.

Pesona Dolar AS Memudar, Valuta Safe Haven Lain Menjadi Pilihan
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:00 WIB

Pesona Dolar AS Memudar, Valuta Safe Haven Lain Menjadi Pilihan

Ekspektasi pasar yang meningkat terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed juga makin menekan dolar.

Global Mulai Tenang, Tapi Selama Sepekan IHSG Dalam Tren Melemah
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 05:55 WIB

Global Mulai Tenang, Tapi Selama Sepekan IHSG Dalam Tren Melemah

Sinyal Bank The Fed yang enggan memangkas suku bunga dalam waktu dekat menyebabkan pasar emerging markets kurang menarik bagi investor global.

Martina Berto (MBTO) Memoles Ekspansi Segmen Baru
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 05:20 WIB

Martina Berto (MBTO) Memoles Ekspansi Segmen Baru

MBTO melihat potensi di segmen produk perawatan pria serta produk perawatan untuk ibu dan bayi, bahkan produk-produk herbal.

Transparansi Impor Daging Sapi
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 05:10 WIB

Transparansi Impor Daging Sapi

Tata kelola impor yang lebih terbuka dan transparan akan mendorong terciptanya iklim usaha yang lebih sehat dan kompetitif.

Surplus Bank Indonesia Naik  Berkat Kebijakan Moneter
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 04:35 WIB

Surplus Bank Indonesia Naik Berkat Kebijakan Moneter

Penghasilan BI sebagian besar dari pelaksanaan kebijakan moneter Rp 226,89 triliun. Selain itu, BI memperoleh pengelolaan sistem pembayaran 

Konsolidasi Asuransi BUMN Bakal Dorong Daya Saing
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 04:30 WIB

Konsolidasi Asuransi BUMN Bakal Dorong Daya Saing

Rencana BPI Danantara mengonsolidasikan perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata belum terinformasi hingga ke level pemain. 

Metrodata Electronics (MTDL) Memperkuat Jejaring Bisnis
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 04:25 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Memperkuat Jejaring Bisnis

MTDL melihat peluang besar dari penjualan smartphone Infinix dan layanan data streaming di masa mendatang.

INDEKS BERITA

Terpopuler