Berita Saham

Mencari Saham Pelayaran yang Layak Angkut

Senin, 25 Juli 2022 | 06:00 WIB
Mencari Saham Pelayaran yang Layak Angkut

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor transportasi dan logistik berbasis pelayaran menarik dicermati. Calon pendatang baru yang bakal menggelar initial public offering (IPO) juga layak dapat perhatian.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya memperkirakan prospek emiten logistik dan pelayaran masih akan cerah mengingat tingginya produksi dan ekspor komoditas dari Indonesia. Pemerintah maupun swasta memacu aktivitas logistik setelah sempat tertunda akibat tersandung pandemi Covid-19.

Sejumlah saham di sektor pelayaran melaju. Dari sejumlah saham angkutan laut yang listing di Bursa, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menjadi pemimpin dengan lonjakan harga 187,44% year to date (ytd) hingga Jumat (22/7) kemarin. Dibuntuti PT Temas Tbk (TMAS) yang sahamnya melesat 81,02% ytd ke posisi Rp 2.480.

Di jajaran emiten logistik dan pelayaran baru, BSML mencatatkan lonjakan harga paling tinggi dengan kenaikan di level 400% ke harga Rp 965. Kondisi positif ini mendorong sejumlah perusahaan pelayaran dan logistik laut mencari pendanaan lewat initial public offering (IPO).

Pada Juli dan Agustus ini saja, ada tiga calon emiten yang antre mencatatkan saham perdana. Mereka adalah PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), dan PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC). HATM akan mencatatkan sahamnya di bursa efek pada 26 Juli mendatang. Sedangkan ELPI dan RCCC menyusul di bulan Agustus.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, pemulihan ekonomi di tengah transisi pandemi mendongkrak prospek bisnis dan saham emiten logistik. Kondisi ini menjadi momentum yang tepat bagi sejumlah perusahaan menggelar IPO.

"Covid yang terkendali, ditambah dengan naiknya harga komoditas, tentu kegiatan logistik bergeliat. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor komoditas yang mendapatkan durian runtuh," ujar Nico.

Emiten Baru

Sementara itu, Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim menyoroti IPO emiten sektor transportasi dan logistik bisa menarik sentimen positif dari pasar. Apalagi penggunaan dana IPO sebagian besar dipakai untuk pembelian armada baru.

Namun, perlu dicermati kemampuan perusahaan mendatangkan kontrak baru. Lukman menyebut volatilitas perlu mendapat perhatian.

Lain halnya analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto yang berpendapat sejumlah calon emiten belum menarik untuk jangka panjang, namun bakal atraktif di awal masa pencatatan.

Dia memiliki sejumlah catatan untuk calon emiten tersebut. Prospek usaha HATM yang mengincar angkutan batubara bisa terpapar katalis positif dengan tingginya harga komoditas dan permintaan di sektor ini. Namun, karakter bisnis angkutan batubara cenderung kurang stabil.

Sedangkan ELPI yang kinerjanya tergantung dengan volume minyak, dipengaruhi seberapa banyak kontrak kerja yang bisa didapatkan. Lalu RCCC, yang sebagian besar pendapatan berasal dari angkutan semen, perlu diamati prospek dan risiko proyek infrastruktur.

Dari jajaran saham yang sudah listing, Pandhu menjagokan saham SMDR dengan target harga di area Rp 3.200 dan TMAS untuk target harga di Rp 2.800.

Secara teknikal, Lukman juga melihat TMAS bisa menuju resistance di Rp 2.890, sedangkan SMDR masih berpeluang menuju resistance di Rp 3.370. Sedangkan Cheril menyarankan saham BSML dengan target harga pada level Rp 1.060 dan TMAS dengan target harga di level Rp 2.850.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo memberikan rekomendasi beli saham BSML dengan titik support Rp 870 dan resistance Rp 1.120. Dia juga menyarankan buy on weakness saham HAIS dengan titik support Rp 186 dan resistance
Rp 264 PER SAHAM.

Sementara William belum merekomendasikan saham yang akan IPO. Tapi dia menduga pasar masih akan merespons positif IPO sektor transportasi dan logistik laut.           

 

Terbaru