ILUSTRASI. Lee Su-jin, miliarder muda asal Korea Selatan, pendiri platform pemesanan akomodasi Yanolja.
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Dikky Setiawan
KONTAN.CO.ID -Lewat perusahaan startup yang didirikannya, Yanolja, Lee Su-Jin berupaya menghilangkan citra motel sebagai hotel esek-esek. Lee gencar membujuk para pemilik motel untuk membuang citra buruk dan meningkatkan fasilitas agar lebih menarik bagi pelancong bisnis, keluarga dan wisatawan. Lee juga menjalankan program pelatihan untuk membantu pemiliknya mencegah klien yang tidak bermoral memasang kamera tersembunyi di dalam ruangan.
Pada awal tahun 2000-an, motel di Korea Selatan adalah layaknya hotel berjuluk 'melati'. Hotel jenis itu acap dianggap sebagai hotel esek-esek. Pasalnya, kamar motel ini kerap disewa kalangan muda mudi dalam waktu singkat hanya untuk berkencan.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Hanya Rp 5.000 untuk membaca artikel ini
Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran karena Google akan mengingat metode yang sudah pernah digunakan.