Menjaga Kinerja

Kamis, 01 Desember 2022 | 08:00 WIB
Menjaga Kinerja
[]
Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alarm itu menyala lagi. Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap terkena imbas dari ketidakpastian global.

Dunia dihantui risiko stagflasi atau inflasi tinggi dan risiko pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Bahkan dihantui risiko reflasi atau inflasi yang tinggi dan potensi resesi.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga bersiap menghadapi  krisis. Namun, perpanjangan relaksasi dari regulator ini hanya bersifat segmented dan sektoral.

OJK mengambil kebijakan mendukung segmen, sektor, industri dan daerah tertentu  yang memerlukan periode restrukturisasi kredit/pembiayaan tambahan selama satu tahun sampai 31 Maret 2024.

Meliputi, pertama segmen UMKM yang mencakup seluruh sektor. Kedua, sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum.

Ketiga beberapa industri yang menyediakan lapangan kerja besar, yaitu industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta industri alas kaki.

Kebijakan ini terintegrasi dan berlaku bagi bank dan perusahaan pembiayaan.

Alarm  tersebut di tengah prestasi bank yang mencatatkan lonjakan laba. Penurunan pencadangan merupakan satu faktor yang menyebabkan perbankan  meraup laba besar di kuartal ketiga 2022. 

Meskipun, memang, perbankan mampu memacu kinerja pertumbuhan kredit dobel digit di tengah pemulihan ekonomi. Di sisi lain, pendapatan non bunga  juga kian melesat.

Namun lagi-lagi perbankan harus waspada. Ancaman kredit bermasalah terus mengintai, terutama di sektor padat karya yang mengalami banyak pemutusan hubungan kerja (PHK).

Meski pemerintah membantah, data BP Jamsostek memperlihatkan, klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) meningkat signifikan di Oktober 2022. Jumlah penerima JKP di periode tersebut sebanyak 2.169 pekerja atau naik 105% dibanding  bulan sebelumnya yang hanya  1.056 pekerja.  

Data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebut jumlah karyawan industri tekstil dan produk tekstil  yang terkena PHK  sudah di atas 61.000 karyawan. 

Perbankan sendiri sudah memberikan perhatian khusus pada berbagai sektor yang mendapat perpanjangan, terutama TPT. Jika sektor ini memburuk, tahun depan bank harus kembali memperbesar pencadangan. Ujungnya, kinerja bank secara buku akan terganggu.

Bagikan

Berita Terbaru

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja
| Selasa, 04 November 2025 | 19:18 WIB

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja

Setelah anak usahanya, PT Indofarma Global Medika pailit, Indofarma (INAF) mencoba tetap bertahan dengan melaksanakan pengurangan karyawan.

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh
| Selasa, 04 November 2025 | 19:09 WIB

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh

Industri batubara Indonesia kini perlu bersiap-siap dengan risiko bisnis besar sejalan dengan turunnya ekspor ke Tiongkok.

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler