ILUSTRASI. Produsen emas terbesar Rusia yaitu Polyus, menerbitkan obligasi dalam denominasi yuan China senilai 4,6 miliar yuan atau US$ 670 juta. REUTERS/Ilya Naymushin/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 14 AUG FOR ALL IMAGES
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Produsen emas terbesar Rusia yaitu Polyus, menerbitkan obligasi dalam denominasi yuan China senilai 4,6 miliar yuan atau US$ 670 juta. Polyus menjadi perusahaan Rusia kedua yang meminjam dalam yuan sebulan terakhir.
Permintaan yuan di Rusia telah meningkat sejak 24 Februari 2022 ketika Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina dan Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow. Sanksi Barat membatasi aksesnya ke pasar dollar dan euro.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Hanya Rp 5.000 untuk membaca artikel ini
Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran karena Google akan mengingat metode yang sudah pernah digunakan.