Pasokan Rusia Terhambat, Harga Gas Alam Menuju ke US$ 10 mmbtu

Kamis, 25 Agustus 2022 | 04:35 WIB
Pasokan Rusia Terhambat, Harga Gas Alam Menuju ke US$ 10 mmbtu
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam kembali naik karena permintaan tinggi jelang musim dingin. Harga komoditas ini bahkan sempat mencapai level tertinggi lima tahun terakhir di US$ 9,68 per mmbtu pada 22 Agustus lalu.

Rabu (24/8) per pukul 18.08 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman September 2022 bertengger di US$ 9,33 per mmbtu, atau naik 1,5% dari hari sebelumnya. Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, permintaan gas alam memang tengah naik jelang musim dingin.

Selain itu, potensi terjadinya krisis gas di Eropa juga ikut mengerek harga komoditas ini. Seperti diketahui, Gazprom menghentikan pasokan gas ke kawasan Eropa dengan alasan perawatan jaringan mulai 31 Agustus. 

Baca Juga: Rukun Raharja: Rencana Akuisisi Krakatau Tirta Industri (KTI) Tergantung Hasil Lelang

Perusahaan gas asal Rusia tersebut menyatakan aliran pipa Nord stream 1, yang mengalirkan gas ke Eropa, akan dihentikan hingga 3 September. Tapi, sejak beberapa pekan terakhir, aliran pipa Nord Stream 1 hanya beroperasi 20% dari total volume yang disepakati. 

Harga gas bisa kembali turun jika Amerika Serikat memutuskan mengerek produksinya. Jika tidak maka harga gas alam akan terus menguat. Apalagi rencana pengalihan energi gas ke batubara untuk pembangkit listrik menemui tantangan politis, sehingga peralihan tak bisa dilakukan dalam waktu dekat. 

Lukman memperkirakan, tren harga gas alam masih akan tetap di level tinggi. "Paling tidak hingga akhir musim dingin, saya melihat harga gas akan melewati US$ 10 dan menyentuh US$ 12 di akhir tahun," prediksi dia. Artinya, harga gas bisa naik antara 3,31% hingga 23,97% lagi.

Lukman bahkan melihat peluang harga gas alam naik ke US$ 14 dalam jangka panjang. Ini bisa terjadi jika konflik Rusia dan Ukraina terus berlanjut. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin juga sepakat menyebut dalam waktu dekat harga gas alam bisa ke US$ 10 per mmbtu. "Hingga berakhirnya status perbaikan pipa Gazproom, harga gas bisa ke US$ 10 mmbtu," prediksi dia. 

Baca Juga: Jerman Mengintip Peluang Mendapatkan Pasokan LNG dari Kanada

Bagikan

Berita Terbaru

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:25 WIB

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan kehormatan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Kamala Shirin Lakhdhir

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:22 WIB

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,87% jika menjual hari ini.

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:11 WIB

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor

Pemerintah mengumumkan untuk membentuk Satgas Deregulasi untuk menyederhanakan beragam regulasi yang dinilai menyulitkan investasi di Tanah Air

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:06 WIB

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI pada akhir Februari mencapai US$ 427,16 miliar

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:30 WIB

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah

HOKI melihat program swasembada pangan dan MBG akan membawa dampak positif bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

INDEKS BERITA

Terpopuler