Pergerakan IHSG Masih Rawan Terkoreksi

Senin, 29 Mei 2023 | 04:05 WIB
Pergerakan IHSG Masih Rawan Terkoreksi
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tutup di zona merah pada Jumat (26/5). IHSG ditutup turun 0,26% atau 17,23 poin ke level 6.687.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG masih dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya masih adanya pembahasan untuk debt ceiling dari Amerika Serikat (AS) yang mempunyai batas waktu hingga Juni 2023. "Hal ini masih menjadi kekhawatiran bagi para investor akan adanya potensi default apabila tidak memenuhi kesepakatan," ujar dia, Jumat (26/5).

Lalu, beberapa harga komoditas dunia yang mengalami koreksi. "Harga minyak, gas, dan batubara terkoreksi dan hal ini menjadi efek negatif bagi emiten-emiten energi di IHSG," terang Herditya. 

Baca Juga: Kekhawatiran Debt Ceiling, IHSG Berpotensi Melanjutkan Pelemahan Pada Senin (29/5)

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich, Paskalis Tambolang menjelaskan, pelemahan IHSG juga karena dibayangi penurunan pertumbuhan kredit sektor perbankan Indonesia (SPI) ke 8,08% secara tahunan di April 2023. 

Di sisi lain, BI kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%. "Walaupun suku bunga acuan saat ini jauh di atas inflasi dan nilai tukar rupiah relatif stabil. Hanya saja, risiko dari kenaikan suku bunga acuan The Fed masih cukup besar," jelas Alrich.

Dari eksternal, pelaku pasar masih memperhatikan perkembangan kesepakatan debt ceiling di AS menyusul kekhawatiran potensi default, jika kesepakatan terkait debt ceiling belum tercapai hingga 1 Juni 2023. 

Baca Juga: IHSG Melemah, Ini Saham-Saham yang Paling Banyak Ditadah Asing Selama Sepekan

Dari eksternal di pekan ini, China akan merilis data NBS Manufacturing PMI di Mei 2023. Sementara AS akan merilis data ISM Manufacturing PMI di Mei 2023. Untuk itu, Alrich memperkirakan, IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahannya pasca breaklow level psikologis 6.700 di Jumat (26/5).

Kalau Herditya memperkirakan, IHSG masih akan tertekan pada Senin (29/5). Secara teknikal, IHSG dalam tekanan jual cukup besar. "Kami memperkirakan, IHSG masih rawan terkoreksi dan pelaku pasar dapat mencermati support di 6.656 dan resistance 6.729, waspadai apabila break support diperkirakan IHSG akan menuju ke 6.612-6.622," jelas dia.

Sementara Alrich memproyeksikan IHSG akan bergerak pada area support di level 6.640. Sementara resistance pada level 6.760. 

Beberapa saham yang dapat diperhatikan menurut Alrich adalah UNVR, SMGR, INTP, TBIG, TOWR, BRIS, JPFA dan CPIN. Sementara Herditya merekomendasikan saham TOWR, WOOD dan RALS. 

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham dengan Net Buy Asing Terbesar Sepekan Ini
 

Bagikan

Berita Terbaru

Realisasi Laba Bank Central Asia (BBCA) Sejalan dengan Proyeksi Analis
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:45 WIB

Realisasi Laba Bank Central Asia (BBCA) Sejalan dengan Proyeksi Analis

Laba tersebut sedikit di atas proyeksi analis konsensus Bloomberg, yakni Rp 43,2 triliun. Meski begitu, BCA berjibaku dengan biaya pencadangan. 

Prediksi IHSG Hari Ini (21/10) Setelah Melonjak 2,19% Akibat Kenaikan Saham Bank
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:45 WIB

Prediksi IHSG Hari Ini (21/10) Setelah Melonjak 2,19% Akibat Kenaikan Saham Bank

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 173,32 poin atau 2,19% menjadi 8.088,98 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/10).

Kinerja PTBA Berpeluang Pulih, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Kinerja PTBA Berpeluang Pulih, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kinerja operasional PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai pulih. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, prospeknya ditengarai masih positif.

Elnusa (ELSA) Pacu Inovasi dan Teknologi
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Elnusa (ELSA) Pacu Inovasi dan Teknologi

Dalam implementasi pada Sumur PPS-X19 terbukti meningkatkan produksi minyak secara signifikan dari 442 bopd menjadi 1.418 bopd.

Daya Beli Belum Pulih, Pinjaman Fintech Lending Terus Melambat
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:15 WIB

Daya Beli Belum Pulih, Pinjaman Fintech Lending Terus Melambat

Tren pelemahan kembali berlanjut di bulan Agustus usai hanya mencetak kenaikan setinggi 21,62% menjadi Rp 87,61 triliun.

Saham Bank Hingga Ritel Berpeluang Menguat Jika Bi Rate Turun
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:10 WIB

Saham Bank Hingga Ritel Berpeluang Menguat Jika Bi Rate Turun

Jika Bi rate turun, sektor perbankan akan diuntungkan, terutama dengan tambahan likuiditas Rp 200 triliun yang membuat cost of fund lebih rendah.

Babak Baru Konsolidasi BUMN Karya
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:00 WIB

Babak Baru Konsolidasi BUMN Karya

Danantara bermaksud mengelompokkan semua anak perusahaan yang tidak bergerak di bidang konstruksi dan hanya beokus pada bisnis inti mereka

BPI Danantara Kantongi Rp 50 Triliun untuk Proyek Sampah Lewat Patriot Bond
| Senin, 20 Oktober 2025 | 14:00 WIB

BPI Danantara Kantongi Rp 50 Triliun untuk Proyek Sampah Lewat Patriot Bond

Patriot Bond dijual secara private placement kepada konglomerat Tanah Air, dengan tawaran kupon 2% untuk tenor selama 5 tahun dan 7 tahun.

Menanti Taji BPI Danantara Mendorong Ekonomi dan Investasi
| Senin, 20 Oktober 2025 | 12:49 WIB

Menanti Taji BPI Danantara Mendorong Ekonomi dan Investasi

Salah satu upayanya mendongkrak ekonomi Indonesia adalah dengan melahirkan Danantara, sekaligus menandai babak baru cara pengelolaan aset negara.

Saham Big Banks Kompak Naik, BBCA Mendahului Ditopang Ekspektasi Kinerja Kuartal III
| Senin, 20 Oktober 2025 | 12:14 WIB

Saham Big Banks Kompak Naik, BBCA Mendahului Ditopang Ekspektasi Kinerja Kuartal III

Rebound saham BBCA ini sejalan dengan akumulasi oleh sejumlah investor asing institusi selama beberapa hari belakangan. 

INDEKS BERITA