Pergerakan Rupiah Bakal Terimbas Data Inflasi AS

Kamis, 12 Januari 2023 | 04:35 WIB
Pergerakan Rupiah Bakal Terimbas Data Inflasi AS
[]
Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda sedikit membubung pada perdagangan Rabu (11/1). Kemarin, kurs spot rupiah menguat 0,6% ke Rp 15.482 per dollar Amerika Serikat (AS). Sedangkan, kurs JISDOR menguat 0,4% ke Rp 15.527.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menilai, penguatan rupiah ini sedikit mengejutkan, mengingat IHSG tertekan. "Indeks dollar AS pun kembali naik," ujar dia, kemarin. 

Fikri menilai, kurs rupiah menguat karena ada ekspektasi inflasi AS melandai. Proyeksi konsensus, inflasi AS di periode Desember 2022 cuma 6,5%. Kondisi ini mendorong investor tak memusatkan investasi di AS.

Baca Juga: Rupiah Menguat, Memanfaatkan Pelemahan Dolar yang Tertekan Pidato Powell  

Tapi, pelaku pasar tetap masih fokus mencermati kebijakan moneter The Fed di awal tahun ini. "Jika terjadi kenaikan inflasi AS, maka dapat memicu spekulasi The Fed akan kembali bersikap agresif, sehingga dollar AS dapat menguat," ujar Andian Wijaya, Analis Monex Investindo Futures.

Hari ini rupiah masih bisa naik. Fikri memprediksi kurs rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 15.370-Rp 15.570 per dollar AS Kamis (12/1) ini. Sementara, Andian memproyeksi, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.400-Rp 15.650.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler