Pergerakan Rupiah Mulai Tertekan Nada The Fed yang Masih Hawkish

Selasa, 16 Agustus 2022 | 04:10 WIB
Pergerakan Rupiah Mulai Tertekan Nada The Fed yang Masih Hawkish
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melemah di awal pekan ini. Pasalnya, pasar kembali diliputi keraguan akan inflasi Amerika. 

Senin (15/8), kurs spot rupiah melemah 0,5% ke Rp 14.742. Kurs Jisdor BI melemah 0,26% menjadi Rp 14.727 per dollar Amerika Serikat (AS). 

Ekonom Indef Nailul Huda menilai, dollar AS kembali menguat karena ekspektasi sikap The Fed yang masih agresif. Pasar juga kembali meragukan inflasi AS sudah melandai. "Ini membuat permintaan dollar AS kembali meningkat," kata Huda.

Baca Juga: Investor Legendaris George Soros Bertaruh Besar pada Saham Amazon dan Alfabet

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf juga meyakini dollar AS masih akan jadi incaran pelaku pasar. Pernyataan The Fed yang hawkish menjadi pegangan investor sembari menunggu rilis risalah rapat FOMC. 

Dari dalam negeri, Alwi menyebut, surplus neraca dagang US$ 4,23 miliar direspons negatif karena  turun dibanding neraca dagang Juni 2022 sebesar US$ 5,09 miliar. "Tergerusnya surplus akibat meningkatnya impor BBM, ini jadi sentimen negatif bagi nilai tukar rupiah," kata Alwi.

Baik Alwi maupun Huda memperkirakan hari ini nilai tukar rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp 14.700-Rp 14.800 per dollar AS. 

Baca Juga: Ditutup Melemah, Ini Sentimen yang Menyeret Rupiah Hari Ini (15/8)

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak
| Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04 WIB

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak

Reli IHSG yang beberapa kali menembus rekor tertinggi, tak lepas dari meningkatnya aktivitas investor ritel, termasuk dari kelompok usia muda

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:59 WIB

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO

Sebagian besar dana IPO terserap untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pembangunan infrastruktur fisik. 

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43 WIB

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan periode non-cancellation pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan mulai 15 Desember 2025

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:39 WIB

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi

Meskipun trafik data naik, emiten sektor telekomunikasih masih dibayangi persaingan harga yang ketat

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

INDEKS BERITA

Terpopuler