Pergerakan Rupiah Sepekan Tertekan Data China dan AS

Sabtu, 22 Juli 2023 | 04:45 WIB
Pergerakan Rupiah Sepekan Tertekan Data China dan AS
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah bergerak melemah di sepanjang pekan ini. Rupiah tertekan karena perlambatan ekonomi China dan sentimen suku bunga Amerika Serikat (AS).

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada Rp 15.027 per dollar AS pada Jumat (21/7). Mata uang Garuda melemah sekitar 0,27% secara harian dan melemah 0,45% secara mingguan. Berdasarkan kurs rupiah JISDOR Bank Indonesia (BI) melemah 0,23% di Rp 15.026 per dollar AS pada Jumat. Sedangkan dalam sepekan rupiah melemah 0,54%. 

Baca Juga: Rupiah Melemah 0,45% Sepanjang Pekan Ini, Berikut Faktor Pemicunya

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, rupiah pekan ini cenderung bergerak melemah, terutama di hari Selasa dan Jumat. Pelemahan di Selasa diakibatkan pertumbuhan ekonomi China di bawah estimasi. Data produk domestik bruto (PDB) China yang dirilis pada (17/7) sebesar 6,3% secara yoy di kuartal II-2023. Ini menunjukkan pertumbuhan lebih cepat dibandingkan 4,5% pada kuartal I-2023. Hanya saja, data PDB China lebih rendah dari perkiraan 7,3%. 

"Data China sebelumnya juga tidak cukup bagus seperti ekspor dan impor. Hal yang sama juga terjadi pada aktivitas ekspor dan impor Indonesia, sehingga memicu kekhawatiran divergensi prospek suku bunga," ucap Pengamat Mata Uang, Lukman Leong. 

Sementara pelemahan kemarin akibat data ketenagakerjaan AS. Jumlah orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 9.000 dari pekan sebelumnya menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir 15 Juli. Terendah dalam dua bulan, dan jauh di bawah ekspektasi pasar 242.000. "Rupiah melemah bersama mata uang Asia lain," kata Josua.  Josua dan Lukman mencermati, rupiah masih akan tertekan di pekan depan, menjelang pertemuan FOMC Juli 2023. The Fed diperkirakan menaikkan bunga  25 bps. 

Baca Juga: Simak Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Jumat, 21 Juli 2023
 

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih
| Jumat, 28 November 2025 | 14:13 WIB

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih

Sepanjang 2025 berjalan, penyaluran kredit sindikasi perbankan mencapai US$ 23,62 miliar angka ini menurun sekitar 12%.

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler