KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Selasa (20/12). Sikap The Fed yang masih hawkish membuat rupiah bergerak dalam tekanan.
The Fed menyatakan akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya sampai ke 5,25% pada tahun depan. Alasannya, inflasi belum mencapai level yang ditargetkan, sebesar 2%. "Dengan perkembangan ini, kebijakan menaikkan suku bunga acuan masih akan berlanjut," kata Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga mengatakan, sikap The Fed memang jadi sentimen utama di pasar valas, namun prediksi dia, sentimen global mulai berkurang.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah Tipis ke Rp 15.621 per Dolar AS, Senin (19/12)
"Rupiah diperkirakan cenderung sideways pada Selasa (20/12) seiring dengan berkurangnya sentimen-sentimen global serta volume perdagangan akhir tahun yang cenderung menurun," tutur dia.
Josua memperkirakan, rupiah akan bergerak antara Rp 15.550-Rp 15.650 per dollar AS pada hari ini. Reny juga memprediksi rupiah akan melemah dan bergerak antara Rp 15.573-Rp 15.648 per dollar AS.
Kurs spot rupiah pada perdagangan Senin (19/12) menguat 0,06% ke Rp 15.597 per dollar AS. Sedang kurs Jisdor melemah 0,03% menjadi Rp 15.621 per dollar AS.