Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tancap Gas Berkat Harga Migas

Rabu, 06 Juli 2022 | 04:50 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tancap Gas Berkat Harga Migas
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mulai menuai berkah dari keberadaan anak usahanya, Saka Energi. Mulai akhir 2021, Saka Energi mulai berkontribusi positif bagi PGAS, setelah sekian lama merugi.

Pada kuartal I-2022, EBITDA Saka Energi naik 287% secara tahunan menjadi US$ 110 juta dengan margin EBITDA 89%. "Kami menilai Saka menikmati kenaikan harga minyak dan gas," kata Analis Trimegah Sekuritas, Hasbie dalam riset 13 Juni 2022. Dia memprediksi EBITDA rata-rata Saka Energi akan tumbuh 17% pada periode 2021-2024.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Ignatius T Prayoga mengatakan, jika kenaikan harga minyak dan gas (migas) cukup menguntungkan bagi Saka Energi. Pada kuartal I-2022, produksi Saka Energi dari blok Pangkah naik 186,8%, Ketapang tumbuh 12% dan Muriah meningkat 28%. Kebalikannya, pada blok Fasken, Bangkanai dan Muara Bakau terjadi penurunan produksi satu digit.

Baca Juga: PGN Tingkatkan Kinerja dengan Kebut Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik

"Harga jual rata-rata migas di kuartal I-2022 naik 31% secara kuartalan dan 60% secara tahunan mengikuti harga minyak brent. Sementara biaya produksi per barel turun 17,5% secara tahunan," ujar Prayoga lewat risetnya, 9 Juni lalu. Dia menambahkan, ke depan Saka Energi berencana mengembangkan empat sumur yang akan mendukung produksi Pangkah dan Sidayu.

Tren harga migas diperkirakan masih tetap tinggi di tahun 2022, mengingat pasokan masih dalam tekanan. "Harga minyak brent pada enam bulan di 2022 di US$ 104 per barel atau naik 59% secara tahunan," tandas Hasbie. Dia berpendapat potensi harga minyak turun di bawah US$ 100 per barel, akan sulit karena keterbatasan pasokan.

Di sisi lain, terjadi peningkatan permintaan dari Amerika Serikat (AS). Permintaan AS menyumbang porsi 20% dari total permintaan global. Karena itu, Hasbie memperkirakan harga rata-rata minyak brent akan ada di US$ 110 tahun ini. Baru pada tahun 2023 dan 2024, harga akan turun  masing-masing ke posisi US$ 95 dan US$ 85 per barel.

Sedangkan untuk gas, analis berasumsi tahun ini harganya ada di US$ 7 per mmbtu, dan menjadi US$ 6 di 2023 dan US$ 5,5 di tahun 2024.

Kontribusi Rokan

Hasbie berkesimpulan, prospek saham PGAS cukup menarik dan dianggap memiliki kinerja defensif saat ini. Sebab harga jual produk gas PGN, 57% lebih murah dibandingkan bahan bakar lainnya. 

Baca Juga: Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik Memoles Kinerja PGN (PGAS)

Sayangnya, rendahnya harga jual PGAS menjadi sentimen buruk karena menekan margin, karena mematuhi kebijakan Kementerian ESDM yang mematok harga gas US$ 6 mmbtu untuk 13 industri.

Kalau menurut Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farrras Farhan, efek harga itu akan terlihat jelas di semester II 2022. Farras mengatakan, PGAS diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi  blok Rokan sehingga bisa meningkatkan EBITDA PGAS.

Kata Farrras, kenaikan produksi akan menjadi katalis positif. "(Kenaikan produksi) Ini akan menjadi fokus PGAS tahun ini," ucap Farras. Dia memberikan estimasi, distribusi gas PGAS bisa meningkat 9% secara tahunan menjadi 945 BBTUD di tahun 2022 ini. 

Demikian juga Prayoga, yang optimistis kontribusi blok Rokan akan berdampak bagi kinerja PGAS di tahun 2022. Blok yang mulai beroperasi pada April 2022 itu, kata Prayoga, dapat memberikan berkontribusi senilai US$ 120 juta hingga US$ 130 juta, bagi pendapatan total PGAS.

Di tahun 2022, Farras memperkirakan pendapatan dan laba bersih PGAS masing-masing akan menjadi US$ 3,38 miliar dan US$ 283 juta. Sedangkan Prayoga memproyeksikan pendapatan dan laba bersih PGAS tahun 2022 masing-masing US$ 3,61 miliar dan US$ 311 juta.

Hal positif juga diungkapkan Chandra Pasaribu, Kepala Riset Yuanta Sekuritas yang bilang PGAS tidak terpengaruh inflasi, sehingga cenderung stabil. Dia merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.850. Senada, Hasbie dan Prayoga mematok target harga PGAS di Rp 2.300 dan Rp 2.200 per saham.

Baca Juga: Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik Topang Kinerja Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Bagikan

Berita Terbaru

UMP Naik, Upah Riil Pekerja Masih Tergerus
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:07 WIB

UMP Naik, Upah Riil Pekerja Masih Tergerus

Kontraksi upah riil menunjukkan fondasi perekonomian di dalam negeri masih rentan, sehingga daya beli buruh masih rendah

Beratnya Penugasan di Masa Jokowi Membayangi Arah Emiten BUMN di Tahun 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beratnya Penugasan di Masa Jokowi Membayangi Arah Emiten BUMN di Tahun 2026

Pasar masih trauma dengan beratnya penugasan emiten BUMN di masa Joko Widodo. Seperti proyek infrastruktur dan penugasan lain. 

ASDP Catat Pemanfaatan Kuota Ferry Masih Longgar
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:02 WIB

ASDP Catat Pemanfaatan Kuota Ferry Masih Longgar

Tingkat pemanfaatan kuota tiket lintasan Jawa–Sumatra dan Jawa–Bali hingga Hari Natal tercatat baru mencapai sekitar 31,83%

Pelita Air Mendatangkan Lagi Airbus A320
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:58 WIB

Pelita Air Mendatangkan Lagi Airbus A320

Kspansi armada ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memperluas akses bagi masyarakat dalam menikmati pengalaman terbang yang aman,

APBN jadi Tumpuan yang Efektivitasnya Dipersoalkan
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:54 WIB

APBN jadi Tumpuan yang Efektivitasnya Dipersoalkan

Pengelolaan fiskal masih akan menghadapi ujian berat sehingga efektivitas APBN dalam menopang ekonomi kembali dipertanyakan

Phapros (PEHA) Garap Produk Terapi Khusus Pria Dewasa
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:52 WIB

Phapros (PEHA) Garap Produk Terapi Khusus Pria Dewasa

Berbeda dengan produk lain, PEHA meluncurkan sediaan dalam bentuk oral dissolving film (ODF) atau selaput tipis yang larut di mulut tanpa air.

Mesin Pertumbuhan Ekonomi Belum Bertenaga Tahun Depan
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:47 WIB

Mesin Pertumbuhan Ekonomi Belum Bertenaga Tahun Depan

Meningkatnya ketidakpastian global,hingga serta ruang fiskal yang sempit menjadikan tahun 2026 sebagai ujian ketahanan ekonomi

Awal Pekan di Akhir Desember 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (29/12)
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:47 WIB

Awal Pekan di Akhir Desember 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (29/12)

Awal pekan di pekan terakhir tahun 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi memasuki fase bearish.

Sumur Digenjot, Produksi Blok West Kampar Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:46 WIB

Sumur Digenjot, Produksi Blok West Kampar Menanjak

SKK Migas mengapresiasi kinerja PT APG Westkampar Indonesia (APGWI) yang berhasil meningkatkan produksi minyak Lapangan Pendalian

Pebisnis Tekstil Minta Akses Kredit Dipermudah
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:42 WIB

Pebisnis Tekstil Minta Akses Kredit Dipermudah

Program KUR dan KIPK tidak dapat dinikmati banyak pelaku usaha kecil menengah dengan alasan mereka tidak memenuhi syarat dan ketentuan

INDEKS BERITA

Terpopuler