Berita Refleksi

Petruk Dadi Ratu

Oleh Ekuslie Goestiandi - Pemerhati Kepemimpinan dan Manajemen
Minggu, 21 April 2024 | 11:00 WIB
Petruk Dadi Ratu

ILUSTRASI. Puluhan pengendara sepeda motor melintas di Jalan Raya Sawangan, Depok, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020). Meski penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Depok masih diperpanjang hingga 26 Mei 2020, namun sejumlah ruas jalan mulai ramai dipadati kendaraan hingga menyebabkan kemacetan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.

Reporter: Hendrika Yunapritta | Editor: Hendrika

Ada satu lakon wayang yang populer dan digemari masyarakat Jawa. Judulnya Petruk Dadi Ratu; sebuah cerita carangan (tambahan) yang tak terdapat dalam kitab induk Mahabharata maupun Ramayana yang dianggap sebagai naskah rujukan pertunjukkan wayang di Indonesia.

Almarhum Tjan Tjoe Han yang berasal dari Cayudan Surakarta, mengarang cerita carangan Petruk Dadi Ratu tersebut pada tahun 1932. Naskah ini menceritakan tokoh Petruk, seorang rakyat jelata sekaligus punakawan atau abdi pelayan yang tiba-tiba menjadi raja di sebuah negara bernama Negara Mulwarengka.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru
IHSG
7.288,17
0.66%
47,89
LQ45
920,39
0.46%
4,23
USD/IDR
16.268
0,27
EMAS
1.386.000
1,00%