Prediksi Rupiah Senin (22/9) Akan Melemah Lagi, BI Siap Intervensi?

Senin, 22 September 2025 | 06:20 WIB
Prediksi Rupiah Senin (22/9) Akan Melemah Lagi, BI Siap Intervensi?
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo, Melawai, Jakarta, Senin (15/9/2025). Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin (15/9) di Jakarta melemah sebesar 33,50 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.408 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.375 per dolar AS. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgd]
Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah ditutup melemah pada Jumat (19/9). Seiring pandangan bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan agresif menurunkan suku bunga ke depan. 

Berdasarkan Bloomberg, pada Jumat (19/9), rupiah ditutup di Rp 16.601 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,45% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Dalam sepekan, rupiah tertekan 1,38%.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Mencermati Geliat Reksadana Berbasis Sukuk
| Senin, 22 September 2025 | 07:21 WIB

Mencermati Geliat Reksadana Berbasis Sukuk

Tantangan reksadana berbasis sukuk tetap ada, terutama likuiditas sukuk sekunder yang rendah dibanding obligasi konvensional. 

Prospek Margin Bunga Bank Semakin Cerah
| Senin, 22 September 2025 | 06:25 WIB

Prospek Margin Bunga Bank Semakin Cerah

Margin bunga bunga bersih alias net interst margin (NIM) perbankan berpotensi membaik akhir tahun ini​

Prediksi Rupiah Senin (22/9) Akan Melemah Lagi, BI Siap Intervensi?
| Senin, 22 September 2025 | 06:20 WIB

Prediksi Rupiah Senin (22/9) Akan Melemah Lagi, BI Siap Intervensi?

Rupiah melemah tajam pada Jumat (19/9). Simak prediksi nilai tukar dolar AS vs rupiah terbaru pada Senin (22/9)

Bank Ramai-ramai Kerek Biaya Layanan
| Senin, 22 September 2025 | 06:20 WIB

Bank Ramai-ramai Kerek Biaya Layanan

Sejumlah bank mengerek berbagai biaya layanannya. Ini dilakukan bahkan di saat BI rate tengah bergerak turun.

Suku Bunga Turun, Likuiditas Valas Perbankan Semakin Menantang
| Senin, 22 September 2025 | 06:15 WIB

Suku Bunga Turun, Likuiditas Valas Perbankan Semakin Menantang

Kondisi likuiditas valuta asing (valas) perbankan terlihat semakin menyempit. Ini sejalan dengan laju pertumbuhan DPK valas yang semakin tertekan

Independensi BI
| Senin, 22 September 2025 | 06:12 WIB

Independensi BI

Indonesia selama ini dipuji karena kehati-hatian fiskalnya dan independensi BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi.

Cuan Maksimal! Racik Portofolio Investasi Saat Bunga BI Rendah
| Senin, 22 September 2025 | 06:10 WIB

Cuan Maksimal! Racik Portofolio Investasi Saat Bunga BI Rendah

BI pangkas bunga! Pelajari strategi investasi terbaik untuk investor konservatif, moderat, agresif. Raih cuan dari saham, obligasi, reksadana.

Kursi Bos LPS Kosong, Anggito Dikabarkan Masuk
| Senin, 22 September 2025 | 06:10 WIB

Kursi Bos LPS Kosong, Anggito Dikabarkan Masuk

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terancam menghadapi kekosongan pimpinan. Lembaga ini bakal kehilangan pejabat Ketua dan Wakil Ketua.​

ESG Bank BTPN Syariah (BTPS): Fokus Membiayai Segmen yang Dijauhi
| Senin, 22 September 2025 | 06:05 WIB

ESG Bank BTPN Syariah (BTPS): Fokus Membiayai Segmen yang Dijauhi

PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) enggan ragu terjun ke segmen yang dijauhi mayoritas perbankan, wanita pra-sejahtera.

Menkeu Kucurkan Rp 200 Triliun ke Bank: Cermati Risiko & Peluangnya!
| Senin, 22 September 2025 | 06:00 WIB

Menkeu Kucurkan Rp 200 Triliun ke Bank: Cermati Risiko & Peluangnya!

Pengucuran dana Rp 200 triliun ke sistem perbankan harus diikuti kualitas debitur yang baik agar aset bermasalah tidak menanjak

INDEKS BERITA

Terpopuler