Presiden Direktur BFI Finance (BFIN) Lepas Kepemilikan Saham

Selasa, 19 Maret 2024 | 03:30 WIB
Presiden Direktur BFI Finance (BFIN) Lepas Kepemilikan Saham
[ILUSTRASI. Investasi Industri Multifinance: Pelayanan nasabah di Kantor Cabang PT. BFI Finance Tbk Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (8/1/2024). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan investasi dan pertumbuhan industri multifinance akan terus berlanjut melihat adanya potensi seperti penduduk Indonesia yang banyak serta tingkat suku bunga pinjaman juga cukup menjanjikan. KONTAN/Baihaki/8/1/2024.]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk, Francis Lay Sioe Ho menjual kepemilikan sahamnya. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada 15 Maret 2024, Presiden Direktur emiten berkode saham BFIN ini menjual saham yang dimiliknya sebanyak 200.000 saham. 

Direktur BFI Finance Andrew Adiwijanto dalam keterbukaan informasi memaparkan, penjualan saham BFIN yang dilakukan oleh Francis Lay Sioe Ho selaku Presiden Direktur BFI Finance untuk pelepasan investasi.

Baca Juga: Berhasil Meraup Untung, Begini Prospek Saham Multifinance pada Tahun Ini

Usai penjualan saham tersebut, Francis masih memiliki 343,91 juta saham setara dengan 3,15% saham BFIN. Sebelumnya Francis memiliki 344,11 juta saham setara dengan 2,16%. 

"Harga penjualan saham BFIN yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2024 sebesar Rp 1.315 per saham," papar Francis dalam keterbukaan informasi. Ini artinya nilai transaksi pelepasan saham tersebut sebesar Rp 263 juta. Sepanjang tahun 2024, saham BFIN naik 7,88% menjadi Rp 1.300 hingga kemarin (18/3). Harga saham BFIN sempat mencapai level tertinggi dalam enam bulan di Rp 1.380 per saham. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

Cermat Memilih Saham Selera Pasar
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:37 WIB

Cermat Memilih Saham Selera Pasar

Saham BUMI, DEWA, GOTO, hingga BKSL menjadi saham dengan volume perdagangan saham terbesar tahun ini

Bea Keluar Berlaku, Emiten Emas Masih Bisa Berkilau
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:34 WIB

Bea Keluar Berlaku, Emiten Emas Masih Bisa Berkilau

Pemerintah resmi menetapkan pengenaan bea keluar terhadap barang ekspor seperti emas, akan menjadi sentimen bagi pergerakan harga emiten emas

Efisiensi agar Kinerja Perusahaan Gas Negara (PGAS) Makin Berisi
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:30 WIB

Efisiensi agar Kinerja Perusahaan Gas Negara (PGAS) Makin Berisi

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) perlu mempercepat proyek strategis agar mengangkat kinerja fundamental ke depan

Pelototi Rasio NPL Tinggi di Bank Daerah
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:30 WIB

Pelototi Rasio NPL Tinggi di Bank Daerah

Kualitas aset BPD perlu terus dicermati, di tengah berbagai kasus hukum yang membelit sejumlah BPD, terutama terkait pemberian kredit fiktif. ​

Waskita Beton Precast (WSBP) Targetkan Kontrak Baru Rp 2,6 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:15 WIB

Waskita Beton Precast (WSBP) Targetkan Kontrak Baru Rp 2,6 Triliun di 2026

Hingga November 2025, segmen precast menjadi kontributor utama kontrak baru dengan total Rp 559 miliar atau sebesar 41,15% dari kontrak baru.

Valuasi Murah Saham Superbank Bisa Menekan Saham Perbankan Digital
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:13 WIB

Valuasi Murah Saham Superbank Bisa Menekan Saham Perbankan Digital

Memasuki masa penawaran umum saham perdana PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), sentimen terhadap saham bank digital melemah. ​

Window Dressing 12.12
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:10 WIB

Window Dressing 12.12

Masalahnya, saat dompet cekak seperti sekarang, orang cenderung mengejar diskon lewat paylater, beli sekarang, bayar nanti.

Rupiah diproyeksi Masih Tertekan pada Kamis (10/12)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah diproyeksi Masih Tertekan pada Kamis (10/12)

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,07% secara harian ke level Rp 16.688 per dolar AS pada Rabu (10/12/)

INDEKS BERITA

Terpopuler