Prospek Saham Bank Digital Masih Berat Meski Kinerja Membaik

Senin, 08 Mei 2023 | 05:07 WIB
 Prospek Saham Bank Digital Masih Berat Meski Kinerja Membaik
[ILUSTRASI. KONTAN/Arif Ferdianto]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah musim pengunduran diri sejumlah pimpinan bank digital, kinerja keuangan sektor ini tercatat mulai menunjukkan geliat. Memang, sebagian bank yang sudah untung mulai mengalami penurunan laba. Namun beberapa bank lain sudah berhasil mencatatkan penurunan kerugian secara signifikan. Ada juga bank yang baru mulai mencetak laba.

Tercatat ada lima bank digital yang profit di tiga bulan pertama tahun ini. Jika dirinci, Allo Bank Indonesia (BBHI) jadi bank penghasil laba terbesar yakni Rp 90,49 miliar. Disusul Bank Jago (ARTO) Rp 17,5 miliar, Seabank Rp 12,9 miliar, Bank Raya (AGRO) Rp 4,3 miliar, dan BCA Digital Rp 816 juta. 

Meskipun secara umum kinerja bank digital membaik, pengamat melihat prospek sahamnya masih berat tahun ini. Pengamat ekonomi dan pasar modal Budi Frensidy mengatakan, para investor masih menunggu pembuktian para bank digital tersebut bisa membukukan profitabilitas yang berkelanjutan.

Di sisi lain, Budi juga memperkirakan valuasi saham bank digital yang saat ini masih kemahalan akan terus bergerak menuju normal. "Tren price to book value (PBV) akan menuju ke level wajar, yaitu di kisaran 1 kali sampai 2 kali akan terus berlanjut," kata Budi pada KONTAN, Minggu (7/5).

Selain itu, perubahan direksi bank digital, menurut Budi, akan memberikan harapan baru untuk lebih menaikkan laba bersih bank tersebut. Seperti diketahui, Bank Jago dan Bank Neo Commerce (BNC) akan mengganti pucuk pimpinannya. 

BNC masih merugi sebesar Rp 75 miliar, tetapi sudah berkurang jauh dari kuartal I tahun lalu. PT Bank Aladin Syariah (BANK) juga masih rugi sebesar Rp 46 miliar.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memprediksi, saham bank digital masih butuh waktu untuk kembali dalam tren naik . Menurut dia, momentum bank kelompok ini sudah lewat beberapa tahun lalu, di tengah ancaman inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Secara jangka menengah hingga panjang, Nico memandang saham bank digital akan menarik. Namun, untuk jangka pendek, valuasi dan rencana bisnis bank perlu dicermati. Pasalnya, bank masih harus kerja keras membentuk ekosistem digital. 

Tjandra Gunawan, yang saat ini menjabat Direktur Utama BNC, yakin bank digital akan terus tumbuh ke depannya. Alasannya masyarakat sudah mulai terbiasa dengan layanan digital. 

Aplikasi Neobank yang dirilis Maret 2021 telah memiliki pengguna. lebih dari 20 juta. BNC akan terus menambah fitur dan layan baru pada aplikasinya untuk semakin mendorong peningkatan transaksi nasabah. Tahun ini, bank menargetkan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) bisa tumbuh sekitar 20%-30%. 

Sedang Bank Raya melihat tantangan masih berat, kendati optimistis kredit dapat tumbuh dua digit tahun ini.  "Kami akan terus bersinergi dengan ekosistem BRI Group dan beradaptasi dengan cepat di berbagai situasi," kata Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya.    

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Jadi Pengendali TKIM & INKP, Jejak Jackson di Bisnis Kertas Terbentang di Luar Negeri
| Minggu, 19 Januari 2025 | 10:10 WIB

Jadi Pengendali TKIM & INKP, Jejak Jackson di Bisnis Kertas Terbentang di Luar Negeri

Tentakel bisnis kertas Jackson Wijaya Limantara yang kini jadi pengendali akhir INKP dan TKIM, tersebar di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa.

Bisa Modal Kecil, Berikut Cuan dari Ternak Ayam Kampung yang Menjanjikan
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:43 WIB

Bisa Modal Kecil, Berikut Cuan dari Ternak Ayam Kampung yang Menjanjikan

Permintaan ayam kampung yang terus meningkat, membuka peluang usaha peternakan ayam kampung bisa jadi pilihan.

 
Solusi Bagi Makanan Agar Tak Berakhir di Pembuangan
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:40 WIB

Solusi Bagi Makanan Agar Tak Berakhir di Pembuangan

Sekali dayung dua pulau terlewati. Selain mengurangi sampah makanan, kolaborasi Food Rescue Warrior juga membantu warga.

Subsidi Masih Menjadi Motor Penggerak Sepeda Motor Listrik
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:35 WIB

Subsidi Masih Menjadi Motor Penggerak Sepeda Motor Listrik

Banderol harga sepeda motor listrik tanpa adanya subsidi masih lebih mahal dari harga sepeda motor bensin.

Peta Pasar Mobil Listrik Berubah Saat Harga Semakin Murah
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:33 WIB

Peta Pasar Mobil Listrik Berubah Saat Harga Semakin Murah

Debut perdana merek mobil listrik asal Tiongkok tahun 2024 lalu mengubah landscape pasar mobil listrik di Indonesia.

 
Musim Gugur Energi Hijau
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:30 WIB

Musim Gugur Energi Hijau

​Menjelang datangnya tahun dengan shio ular kayu, tampaknya bakal menjadi akhir musim semi pengembangan energi hijau global. 

Menjaga Tradisi Angpau Tanpa Stres Finansial
| Minggu, 19 Januari 2025 | 03:30 WIB

Menjaga Tradisi Angpau Tanpa Stres Finansial

Dengan perencanaan yang matang, pemberian angpau di Tahun Baru China bisa tetap berjalan tanpa membebani anggaran. 

Terbitkan Saham Baru, Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Rp 1,1 Triliun
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 14:31 WIB

Terbitkan Saham Baru, Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Rp 1,1 Triliun

Aksi korporasi ini akan memperbaiki struktur permodalan DEWA. Rasio utang terhadap modal jadi lebih rendah. 

Rekomendasi Saham INKP dan TKIM di Tengah Kenaikan Harga Pulp
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:18 WIB

Rekomendasi Saham INKP dan TKIM di Tengah Kenaikan Harga Pulp

Harga bahan baku kertas, khususnya kraft pulp menunjukkan tren kenaikan sehingga menjadi sentimen positif untuk emiten kertas

Cetak Rekor, Prospek Emas Antam Masih Menjanjikan
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:16 WIB

Cetak Rekor, Prospek Emas Antam Masih Menjanjikan

Lonjakan harga emas turut memoles harga emas Aneka Tambang (Antam) yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH).

INDEKS BERITA

Terpopuler