KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah mendata 77 proyek strategis nasional (PSN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2025-2029. Perinciannya, sebanyak 48 PSN sebagai proyek lanjutan dan 29 PSN baru. Salah satunya, tanggul raksasa atau giant sea wall Pantai Utara Jawa.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan proyek tanggul laut raksasa bakal menggandeng pihak swasta. Ini dilakukan lantaran untuk membangun megaproyek itu membutuhkan dana besar.
Diana menjelaskan proyek tersebut digagas sebagai program perlindungan wilayah pesisir pantai utara yang ditargetkan membentang mulai dari Tangerang (Banten) hingga Gresik (Jawa Timur).
"Mungkin total panjangnya 946 kilometer (km). Investasinya diperkirakan besar," ujar dia di Kantor Kementerian PU, Rabu (12/3).
Baca Juga: Minta Stempel PSN agar Proyek Unggulan Berjalan
Diana mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto juga telah mengamanatkan kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur untuk membuat Satuan Tugas (Satgas) Proyek Tanggul Raksasa. Adapun Satgas tersebut akan melibatkan Kementerian PU, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Lingkungan Hidup hingga pemerintah daerah (Pemda).
"Kementerian PU di sini sebagai Pokja (Kelompok Kerja) pembangunan dan juga nanti ada Pokja Pembiayaan. Dan nanti tidak hanya dengan APBN, diharapkan juga malah justru swasta," ungkap Diana.
Baca Juga: Pemerintah Mengkaji Ulang PSN Kawasan PIK 2 Milik Aguan
Dia menuturkan, pihak swasta dinilai bakal menjadi mitra strategis untuk pengembangan tanggul raksasa di area Jabodetabek hingga program perlindungan Pantai Utara Jawa yang terus mengalami abrasi hingga 12 sentimeter (cm) per tahun.
Menurut Diana, pemerintah mengharapkan investasi swasta hadir lantaran bakal ada peningkatan nilai lahan atau land value capture di proyek tersebut. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol di atas tanggul raksasa tersebut. Kemudian ada pula pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.
Sedangkan PSN anyar lainnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) milik PT Kayan Hydro Energy (KHE). Saat ini, Kayan Hydro masih menjajaki mitra strategis dari Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok.
"Kami tengah mempertimbangkan pendanaan dari dalam negeri, baik mandiri maupun dengan bekerja sama dengan partner-partner asing," ungkap Eksekutif Komite KHE, Steven Kho saat dikonfirmasi KONTAN, Selasa (11/03). Ia juga menyebut adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo tertarik untuk masuk ke proyek tersebut.
Kelak, PLTA berdaya total 9.000 megawatt (MW) ini bakal digarap dalam lima tahap pembangunan.