Proyeksi Inflasi Oktober Rendah 0,05%, Harga Pangan dan Komoditas Ini Pemicunya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Oktober 2022 sebesar 0,05% secara bulanan.
Proyeksi BI ini berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Oktober 2022.
"Perkembangan harga sampai dengan minggu keempat Oktober 2022 kami perkirakan inflasi sebesar 0,05% (mtm)," kata Erwin Haryono Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Jumat (28/10)
Adapun jenis komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 sampai dengan minggu keempat yaitu kenaikan harga bensin sebesar 0,05% (mtm).
Selain itu tarif angkutan dalam kota juga mengalami inflasi sebesar 0,04% (mtm).
Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan: Harga Bapok di Malang Stabil dan Terjangkau
Sedangkan harga tahu mentah naik sebesar 0,02% (mtm). Kenaikan harga tahu ini lantaran bahan baku tahu yakni kedelai juga sedang mengalami kenaikan harga.
Menurut catatan KONTAN harga kedelai rata-rata sudah di atas Rp 14.000 per kilogram bahkan di atas Rp 15.000 per kilogram.
Kenaikan harga kedelai ini lantaran harga di pasar global juga sedan tinggi.
Harga kedelai per bushel di pasar global pada akhir pekan ini ada di kisaran US$ 13,88 artinya harga per kilo sekitar US$ 0.51
dengan asumsi per bushel sebesar 27.2 kilogram.
Menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar Rp 15.600 per kilogram maka harga kedelai setara dengan Rp 7,959.15/ kilogram.
Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, Perajin Tahu Tempe di Jabar Siap Mogok Produksi
Akibat kenaikan harga kedelai, harga tempe juga menyumbang kenaikan inflasi sebesar 0,01%
Selain itu harga beras, tarif angkutan antar kota dan harga rokok kretek filter masing-masing juga menyumbang kenaikan harga sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu keempat Oktober yaitu cabai merah sebesar -0,11% (mtm).
Harga pangan yang mengalami penurunan harga tertinggi.
Berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) harga cabai rawit merah penurunan harga sebesar Rp 13.150 per kilogram.
Jika akhir September 2022 harga cabai rawit merah per kilogram mencapai Rp 64.050 pada akhir pekan ini turun menjadi Rp 50.900 per kilogram.
Baca Juga: Stok Kedelai Menipis, Harga Naik, Perajin Tahu Tempe Menjerit, Ini kata Badan Pangan
Sementara harga telur ayam ras sebesar -0,07% (mtm), menurut catatan PIHPS N harga telor turun Rp 100 per kilogram dari bulan lalu.
Jika 30 September 2022 harga telur sebesar Rp 28.500 di akhir Oktober ini harga sebesar Rp 28.400 telor.
Sementara daging ayam ras mencatat terjadi deflasi sebesar -0,04% (mtm).
Menurut catatan PIHPS Nasional harga daging ayam ras segar mengalami penurunan sebesar Rp 450 per kilogram, dari Rp 34.300 menjadi Rp 33.850 per kg.
Baca Juga: Hadapi Ketidakpastian Ekonomi 2023, Kebijakan Ekonomi dan Industri Harus Diperkuat
Sementara harga cabai rawit hijau juga mengalami deflasi sebesar -0,03% (mtm). Harga cabai rawit saat ini ada di kisaran Rp 39.400 per kilogram, atau turun dibandingkan dengan akhir September yang mencapai Rp 47.200 per kilogram
BI juga mencatat harga tomat dan daging sapi mengalami penurunan pada Oktober 2022 masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Harga daging sapi kualitas I turun Rp 550 per kilogram menjadi Rp 137.200 /kg, turun dibandingkan dengan akhir September 2022 sebesar Rp 137.750 /kg
Sedangkan harga daing sapi kualitas 2 juga mengalami penurunan sebesar Rp 700/kg menjadi Rp 127.500 per kilogram dibandingkan dengan akhir September sebesar Rp 128.200/kg.
Berikut daftar harga pangan dalam sebulan terakhir Oktober 2022