Pyridam Farma (PYFA) Gelar Rights Issue, Terbitkan 16 Miliar Saham Plus Bonus Waran

Selasa, 28 November 2023 | 20:21 WIB
Pyridam Farma (PYFA) Gelar Rights Issue, Terbitkan 16 Miliar Saham Plus Bonus Waran
[ILUSTRASI. Produk anti-aging The Pink, hasil kerja sama PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) melalui anak usahanya di bidang dermatologi dan estetika PYFAESTHETIC dengan JMBiotech. DOK/PFYA]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berencana menggelar Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD) alias rights issue.

Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 16 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sebagai gambaran, jumlah modal disetor dan ditempatkan penuh pada PYFA saat ini cuma 535.080.000 saham.

Untuk menarik minat investor mengeksekusi haknya dalam rights issue tersebut, PFYA memberikan iming-iming berupa waran. 

Berdasar keterbukaan informasi yang dirilis Selasa (28/11/2023) belum ada informasi soal rasio saham baru dengan waran yang akan dibagikan.

Yang jelas, jumlah waran yang akan diterbitkan sebanyak -banyaknya 35% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat Pernyataan Pendaftaran disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menurut manajemen PFYA, dana yang diperoleh dari rights issue akan memperkuat struktur dan kekuatan permodalan perusahaan. Selain itu, pelaksanaan PMHMETD I akan meningkatkan kemampuan PFYA dalam kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan. 

"Peningkatan modal Perseroan dalam jangka panjang diharapkan akan meningkatkan daya saing usaha dan peningkatan hasil nilai investasi bagi pemegang saham Perseroan," tulis manajemen PYFA.

Baca Juga: Permintaan Masih Terjaga, PTBA Geber Ekspor Batubara

Untuk memuluskan rencana ini, manajemen PYFA berencana meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 4 Januari 2024 pukul 14.00 WIB. 

Belum ada informasi yang lebih rinci soal rencana rights issue PYFA. Termasuk apakah akan ada investor strategis yang masuk ke emiten farmasi tersebut serta komitmen pemegang saham lama untuk mengeksekusi haknya.

Merujuk data RTI per 31 Oktober 2023, PYFA dikendalikan oleh Rejuve Global Investment Pte Ltd dengan kepemilikan 40,48%. Lalu PT Aldiracita Sekuritas Indonesia mendekap 18,27% saham.

Berikutnya ada DBS Bank Ltd SG-PB Clients dengan porsi 7,75% dan PT Global Investment Institusi sebanyak 5,50%. Sedangkan investor publik mengempit 28% saham PYFA.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pendapatan Berulang Jadi Senjata Andalan Pakuwon Jati (PWON) Tahun 2026
| Kamis, 27 November 2025 | 19:24 WIB

Pendapatan Berulang Jadi Senjata Andalan Pakuwon Jati (PWON) Tahun 2026

Satu pengembangan terbesar yang dilakukan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) adalah pengembangan fase 4 Kota Kasablanka.

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas
| Kamis, 27 November 2025 | 15:57 WIB

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas

Margin yang dibukukan para pemain di sektor emas jauh lebih tinggi dan konsisten, terutama karena peran emas sebagai aset lindung nilai.

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler