Ragam Manfaat Bergabung di Komunitas Frugal Living

Minggu, 01 Desember 2024 | 04:28 WIB
Ragam Manfaat Bergabung di Komunitas Frugal Living
[ILUSTRASI. Warga mencari barang di lokapasar atau marketplace, Depok, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023). Kementerian Perdagangan memperkirakan nilai transaksi perdagangan digital atau e-commerce mencapai Rp533 triliun pada 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp476 triliun. ANTARA FOTO/Mecca Yumna/sgd/YU]
Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Asnil Amri

Belum lama ini, laman sosial media Instagram ramai unggahan gambar berlatar belakang biru serta logo garuda berwarna putih bertuliskan "Menarik pajak tanpa timbal balik untuk rakyat adalah sebuah kejahatan. Tolak PPN 12%".

Itu adalah salah satu bentuk penolakan netizen atas rencana kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12%. Selain meme, bentuk penolakan lainnya adalah ajakan hidup hemat dan tidak konsumtif. Ya, ajakan menerapkan frugal living itu kini kian digandrungi banyak orang.

Bagi yang belum tahu, frugal living merupakan gaya hidup yang mengajarkan seseorang tidak konsumtif dan lebih bijak mengatur keuangan. Frugal living bukan pelit, melainkan upaya pertimbangan diri sebelum belanja. Sehingga pengeluarannya berdasarkan kebutuhan bukan karena keinginan.

Salah satu yang menerapkan pola hidup frugal living ini adalah Angel, pegawai di satu organisasi nirlaba bilangan Jakarta Selatan. Meski bergaji Rp 6,5 juta/bulan, perempuan yang belum menikah itu menerapkan frugal living.

Ia berangkat ke kantor naik angkutan umum dan kerap bawa bekal setiap hari. Perempuan yang berusia 25 tahun itu juga kerap menggunakan WiFi kantor atau kos guna menonton Youtube atau Netflix. "Harus irit-irit karena mesti bayar kos dan lainnya," ungkapnya.

Angel sadar betul, dengan melakukan pola hidup hemat, pihaknya akan mendapatkan dampak baiknya. Apalagi, pemerintah akan menaikkan PPN menjadi 12% yang biasanya disusul kenaikan harga barang dan jasa. Dengan pola hidup hemat, Angle setidaknya bisa mengatasi kenaikan harga-harga tersebut.

Agar tak terjebak dengan krisis keuangan, perempuan berambut pirang itu mencari profesi sampingan, menjadi freelance di salah satu perusahaan film sebagai translator naskah. "Lumayan bisa tambah-tambah tabungan kalau ada kebutuhan mendesak," tuturnya.

Mungkin Angel adalah satu dari banyaknya generasi muda yang melakukan pola hidup frugal living. Kesadaran itu juga yang memacu Angle melakukan edukasi konsep hidup frugal living secara lebih luas.

Seperti yang dilakukan Bagus Anindityo, Co-Founder OTW Fire, yang kerap membahas frugal living dalam hal pengelolaan uang untuk anggota komunitasnya. Bagus bilang, frugal living bisa menjadi alternatif gaya hidup untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. "Karena kita tidak menjadi overconsume," ucap Bagus.

Karena itu Bagus mengembangkan OTW Fire, yang melakukan literasi pengelolaan keuangan sejak tahun 2020. Ragam literasi dilakukan, mulai dari menabung, menekan angka pengeluaran, hingga investasi.

Di samping literasi, OTW Fire membagikan pengalaman mengenai keuntungan yang bisa diperoleh dengan frugal living. Bagi anda yang ingin menjadi anggota OTW Fire, cukup follow akun instagramnya.

 

Peran sosial media

 

Saat bergabung di OTW Fire, Anda akan membangun koneksi dengan yang lainnya. "Dengan frugal living, seseorang bisa meraih goals keuangan, safety net dari risiko yang bisa terjadi, serta perasaan tidak tergantung pada material sebagai bentuk aktualisasi diri," beber Bagus.

Selain Bagus, ada juga Cynthia Lestari, Founder @bersalingsilang dan @lyfewithless. Cynthia membentuk komunitas tahun 2018, saat itu ia resah melihat pengelolaan keuangan yang tidak berkualitas.

Seiring waktu, banyak orang melihat unggahan ceritanya di Instagram. Dari situlah, Cynthia membuat wadah berbagi tips dan trik hidup minimalis. Saat ini, akun instagramnya @lyfewithless sudah diikuti ratusan ribu pengikut dan yang aktif berdiskusi di telegram ada berjumlah 14.000 anggota.

Cynthia bilang, siapapun bisa bergabung dalam komunitas @lyfewithless dan tanpa bayaran. Untuk komunikasi dengan anggota, Cynthia menggelar pertemuan dua bulan sekali terkait low consumption lifestyle dan sustainable lifestyle.

Anggota juga bisa ikut acara Bersalingsilang, sebuah pasar yang menjajakan barang bekas layak pakai secara gratis atau ada pilihan bayar. Setiap anggota boleh mendapat barang bekas dengan menukar barang bekas yang dibawanya atau membelinya.

Barang bekas yang boleh dibawa harus lolos kurasi dulu. Selain tukar dan menukar barang bekas, mereka berkolaborasi dengan pelaku usaha untuk melakukan repair, recycle, refill, reuse dan reduce.

Namun tidak mudah mengedukasi anggota agar konsisten menerapkan frugal living. Apalagi saat ini layanan digital dan media sosial berkembang dan semua kebutuhan barang dan jasa bisa dipenuhi secara instan. Maka itu, orang mudah memenuhi konsumsinya dan mereka tak bisa membedakan kebutuhan atau keinginan.

 

Bagikan

Berita Terbaru

ESG Deltamas (DMAS): Sediakan Fasilitas Hijau nan Premium untuk Tamu Industri
| Senin, 06 Oktober 2025 | 08:22 WIB

ESG Deltamas (DMAS): Sediakan Fasilitas Hijau nan Premium untuk Tamu Industri

Menengok langkah PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) untuk menggaet pembeli lahan industri dengan fasilitas hijau nan premium.

Mengenal Saham-Saham Penggerak dan Pemberat IHSG
| Senin, 06 Oktober 2025 | 08:22 WIB

Mengenal Saham-Saham Penggerak dan Pemberat IHSG

Sangat jarang kita menyaksikan IHSG menguat saat rupiah loyo dan investor asing marak net sell. Indeks justru menembus all time high

Masih Berpeluang Menguat Lagi, Simak Proyeksi Hari Ini, Senin (6/10)
| Senin, 06 Oktober 2025 | 08:02 WIB

Masih Berpeluang Menguat Lagi, Simak Proyeksi Hari Ini, Senin (6/10)

Ada berbagai sentimen yang akan memengaruhi pergerakan pasar. Salah satunya, rilis data Indeks Keyakinan Konsumen 

Bukan Kredit Bank, Emiten Malah Gencar Mencari Pendanaan Lewat Rights Issue
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Bukan Kredit Bank, Emiten Malah Gencar Mencari Pendanaan Lewat Rights Issue

Ini juga mematahkan anggapan pemerintah, bunga turun akan menyebabkan permintaan kredit bank meningkat. 

Mengais Sisa Peluang Saat Investor Asing Hengkang
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:27 WIB

Mengais Sisa Peluang Saat Investor Asing Hengkang

Fundamental IHSG dinilai rapuh lantaran investor asing masih doyan melakukan aksi jual (net sell) di pasar saham Indonesia.

IHSG Terus Melesat, Cermati Fundamental, Jangan Asal Membeli Saham
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:14 WIB

IHSG Terus Melesat, Cermati Fundamental, Jangan Asal Membeli Saham

Investor ritel pada umumnya irasional. Dalam beberapa tahun terakhir, saham-saham emiten konglomerat jadi incaran investor. 

Cadangan Devisa Diramal Kembali Ambles
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:37 WIB

Cadangan Devisa Diramal Kembali Ambles

Posisi cadangan devisa per September berpotensi menyusut US$ 2,5 miliar dari posisi Agustus         

Surat Perbendaharaan Jadi Andalan Pembiayaan
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Surat Perbendaharaan Jadi Andalan Pembiayaan

Dana pemerintah untuk memenuhi kebutuhan awal tahun diramal masih cukup, namun kas bisa bergeser karena beberapa hal

Pecah Rekor, Harga Logam Mulia Semakin Mempesona
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Pecah Rekor, Harga Logam Mulia Semakin Mempesona

Tak hanya emas, komoditas logam lain seperti seperti perak dan tembaga juga terus meroket seiring meningkatnya permintaan safe haven.

Ketidakpastian Tinggi, Asing Gelisah dengan RI
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:24 WIB

Ketidakpastian Tinggi, Asing Gelisah dengan RI

World Uncertainty Index (WUI) Indonesia kuartal II-2025 tercatat 1,10, tertinggi sepanjang sejarah       

INDEKS BERITA

Terpopuler