KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terlalu sempit jika beribadah di Bulan Suci Ramadan hanya diartikan sebagai ibadah yang aplikasikan dalam wujud menahan rasa haus dan lapar. Jauh daripada itu, esensi bulan suci adalah beribadah dalam rangka menahan hawa nafsu dari segala bentuk kemungkaran atau juga perbuatan yang meninggalkan jejak kemudaratan, baik kepada sesama manusia, makhluk ciptaan tuhan, dan kepada lingkungan.
Sederhananya, Ramadan itu sendiri seharusnya diartikan dan dimaknai sebagai Ramadan Hijau. Sebab pada hakikatnya bulan suci ini telah mewajibkan kepada seluruh umat untuk menahan rasa haus dan lapar, tidak hanya dalam konteks konsumsi makanan dan minuman. Tetapi juga menahan diri dari hal-hal yang mampu merusak keberadaan, keasrian, maupun kelestarian dari ekosistem lingkungan maupun alam penyangga kehidupan.
