Sumber: Harian KONTAN | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terlalu sempit jika beribadah di Bulan Suci Ramadan hanya diartikan sebagai ibadah yang aplikasikan dalam wujud menahan rasa haus dan lapar. Jauh daripada itu, esensi bulan suci adalah beribadah dalam rangka menahan hawa nafsu dari segala bentuk kemungkaran atau juga perbuatan yang meninggalkan jejak kemudaratan, baik kepada sesama manusia, makhluk ciptaan tuhan, dan kepada lingkungan.
Sederhananya, Ramadan itu sendiri seharusnya diartikan dan dimaknai sebagai Ramadan Hijau. Sebab pada hakikatnya bulan suci ini telah mewajibkan kepada seluruh umat untuk menahan rasa haus dan lapar, tidak hanya dalam konteks konsumsi makanan dan minuman. Tetapi juga menahan diri dari hal-hal yang mampu merusak keberadaan, keasrian, maupun kelestarian dari ekosistem lingkungan maupun alam penyangga kehidupan.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.