Rasio Imbal Hasil Bank Kompak Menurun

Kamis, 27 Februari 2025 | 04:00 WIB
Rasio Imbal Hasil Bank Kompak Menurun
[ILUSTRASI. Laba meningkat: Nasabah menggunakan ATM di Galeri BCA, Bogor, Senin (17/2/2025). Pada Januari 2025, BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,73 triliun (bank only) tumbuh 5,8% YoY dibandingkan Januari 2024 yang mencapai Rp 4,47 triliun. KONTAN/Baihaki/17/2/2025]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan perbankan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham menurun. Ini nampak dari tingkat rasio return on equity (ROE) perbankan pada tahun 2024, yang mengalami penurunan.

Rasio ROE ini merupakan indikator penting pemegang saham dan investor untuk mengukur kemampuan bank memperoleh laba bersih, yang dikaitkan dengan dividen. Di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4, terlihat ada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mengalami peningkatan ROE secara tahunan, dari 23,5% di 2023 menjadi 24,6% di 2024. 

Ini sejalan dengan pertumbuhan kredit BCA yang tumbuh 13,71% secara tahunan dengan nilai kredit Rp 911,1 triliun. Pertumbuhan penyaluran kredit ini disokong permodalan yang memadai.

Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan BSI sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, pertumbuhan ROE ditopang kenaikan profitabilitas, yang didukung pertumbuhan kredit berkualitas serta efisiensi biaya operasional. 

BCA mencatat penurunan rasio beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) dari 43,70% menjadi 41,67% pada 2024. "Selaras dengan perekonomian Indonesia yang positif, BCA optimistis melihat pertumbuhan profitabilitas ke depan, sehingga ROE BCA dapat dipertahankan," ungkap Hera. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga masih mencatat kenaikan ROE, kendati tipis, dari 18,25% menjadi 18,40% di 2024. Sementara bank lain seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami penurunan ROE dari 27,31% menjadi 24,19%. 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mengalami penurunan ROE dari 16,84% jadi 15,81% pada 2024. 

Ekspansi kredit

Sementara itu, bank-bank KBMI 3 mayoritas mengalami penurunan ROE. Hanya PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang mengalami kenaikan (lihat tabel). 

Senior Vice President LPPI Trioksa Siahaan menilai, ROE turun karena laba merosot akibat peningkatan CKPN. "Tahun ini akan kembali melemah akibat terhambatnya ekspansi kredit, yang disebabkan berbagai faktor, seperti penurunan daya beli, antisipasi peningkatan NPL dan likuiditas bank," tutur dia.

Baca Juga: Bullion Bank Memoles Kinerja Emiten Emas, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini

Menurut Trioksa, yang perlu dilakukan bank adalah menjaga likuiditas, efisiensi operasional dan ekspansi kredit selektif.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat ROE turun jadi 14,34% di 2024 dari 15,02% di 2023. Penyebabnya net interest margin NIM yang mengalami kontraksi. 

NIM CIMB Niaga per Desember 2024 turun dari 4,40% jadi 4,09%. "Secara fundamental bisnis bertumbuh sehat. Loan tumbuh 8% dan DPK 10,5%, CASA 14%," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan. Ia menargetkan ROE tahun ini bisa tetap dijaga di 14%-15%

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan
| Senin, 03 November 2025 | 08:07 WIB

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan

Meski belakangan tengah mengalami koreksi, sepanjang 2025 berjalan saham BTPS sudah mencetak kenaikan harga 46,52%.

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan
| Senin, 03 November 2025 | 07:46 WIB

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan

Setiap kenaikan kapasitas 50 juta bcm membutuhkan investasi Rp 3,4 hingga Rp 4 triliun untuk pembelian alat berat dan peralatan pendukung.

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT
| Senin, 03 November 2025 | 07:25 WIB

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT

IKI Oktober menujukkan 22 subsektor masih ekspansi, hanya industri tekstil yang mengalami kontraksi akibat tekanan pasar

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi
| Senin, 03 November 2025 | 07:22 WIB

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi

Sampai 30 September 2025, laba bersih PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melejit 216,06% secara tahunan (yoy) jadi Rp 257,60 miliar.

Pertamina Klaim Hasil Uji Pertalite Sesuai Spesifikasi
| Senin, 03 November 2025 | 07:19 WIB

Pertamina Klaim Hasil Uji Pertalite Sesuai Spesifikasi

Pertamina telah bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM dan Lemigas.

Harga Batubara Melandai, Laba United Tractors (UNTR) Terbakar Dua Digit Per Q3 2025
| Senin, 03 November 2025 | 07:18 WIB

Harga Batubara Melandai, Laba United Tractors (UNTR) Terbakar Dua Digit Per Q3 2025

Meski pendapatannya tumbuh, laba bersih  PT United Tractors Tbk (UNTR) tergerus 26% (yoy) menjadi Rp 11,5 triliun hingga September 2025.

Bahan Bakar Alternatif Bobibos Diluncurkan
| Senin, 03 November 2025 | 07:16 WIB

Bahan Bakar Alternatif Bobibos Diluncurkan

Produk ini diberi nama Bobibos, yang merupakan akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!

Pasar Rumah Mewah Kebal dari Resesi
| Senin, 03 November 2025 | 07:14 WIB

Pasar Rumah Mewah Kebal dari Resesi

REI mencatat, penjualan rumah mewah per September 2025 tumbuh 7% secara tahunan. Pasar yang stabil mendorong developer aktif meluncurkan produk

Menangkap Cuan dari Dividen Emiten
| Senin, 03 November 2025 | 07:11 WIB

Menangkap Cuan dari Dividen Emiten

Sejumlah saham emiten akan memasuki masa cum dividen interim sepanjang bulan November 2025. Apa yang harus dicermati investor?

Ini Daya Tahan Kinerja Anggota Holding Mind ID
| Senin, 03 November 2025 | 07:10 WIB

Ini Daya Tahan Kinerja Anggota Holding Mind ID

Antam mendongkrak laba Mind ID, sedangkan kinerja PTBA dan Timah tertahan fluktuasi harga komoditas tambang

INDEKS BERITA

Terpopuler