Ruang Sempit Prabowo

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Ruang Sempit Prabowo
[ILUSTRASI. TAJUK - Titis Nurdiana]
Titis Nurdiana | Pemimpin Redaksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera berlalu. Pada tanggal 20 Oktober nanti, Jokowi akan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Lebih dari 280 juta penduduk negeri ini berharap Prabowo membawa perbaikan signifikan dalam banyak bidang. 

Aneka program era Presiden Jokowi bisa jadi kendaraan awal. Yang nyata adalah konektivitas pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan hingga jalan tol membentang. Pemanfaatan jalan-jalan ini harus didorong dengan peningkatan manfaat ekonomi bagi daerah-daerah yang dilintasi proyek tersebut.

Sepuluh tahun pemerintahan Jokowi meninggalkan banyak jejak. Proyek infrastruktur lain, seperti bendungan, jaringan irigasi, bandara, jalan kereta api, LRT, MRT hingga proyek Ibukota Baru Nusantara (IKN) tak bisa diabaikan, meski ada suara sumbang atas anggaran proyek yang bengkak dan jadi beban.

Namun, tanpa optimalisasi manfaat, kerugian lebih besar menghantam.

Masih banyak  pekerjaan rumah pemerintah baru untuk bisa melanjutkan program Jokowi. Apalagi, presiden terpilih Prabowo juga memiliki program utama yang diharapkan menjadi quick win.   

Salah satunya: makan bergizi gratis (MBG) untuk peserta didik pada seluruh jenjang pendidikan, dari prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, baik umum maupun keagamaan. Lalu, ada program renovasi sekolah dan lumbung pangan nasional, daerah, dan desa.

Di tengah target program yang jadi quick win, pemerintah baru dihadapkan pada kenyataan ruang fiskal nan sempit untuk mendorong geliat ekonomi.

Undang-Undang  APBN 2025 menjadi pijakan pertama bagi pemerintah Prabowo sulit membesar dengan aneka tantangan. Konflik geopolitik, lesunya ekonomi global serta era inflasi dan bunga tinggi masih menjadi tantangan. 

Bertumpu dari dalam negeri memang jadi jawaban. Namun ruang Prabowo sempit. Defisit anggaran 2025 direncanakan Rp 616,18 triliun atau 2,53% terhadap PDB. Dengan pendapatan negara Rp 3.005,1 triliun, belanja negara hanya akan Rp 3.621,3 triliun. Itupun lebih banyak untuk belanja pegawai. 

Mengamankan konsumsi dan daya beli adalah keharusan. Tapi kalangan menengah menghadapi himpitan dan jumlahnya menurun. Menarik investasi jadi pilihan. Pekerjaan beratnya:  korupsi, birokrasi dan konsistensi regulasi yang berakibat biaya tinggi. Ini yang harus diselesaikan. 

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA