KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih akan kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di awal pekan. Data cadangan devisa yang lebih rendah dari proyeksi membuat pergerakan rupiah melemah.
Jumat (7/10) lalu, kurs referensi JISDOR melemah 0,32% ke Rp 15.246. Sedangkan kurs rupiah di pasar spot melemah 0,41% ke Rp 15.251 per dollar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, akhir pekan lalu, Indonesia merilis data cadangan devisa September 2022 yang turun dan lebih rendah dari perkiraan. Nilainya cuma US$ 130,8 miliar, lebih rendah dari proyeksi di US$ 132 miliar. Angka ini juga lebih rendah dari cadangan devisa Agustus 2022 yang sebesar US$ 132,2 miliar.
Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan Kurs Rupiah Untuk Senin (10/10)
Sentimen ini menurut Lukman masih akan membuat rupiah kembali melemah. "Rupiah masih akan tertekan menjelang rilis risalah pertemuan FOMC dan rilis data inflasi AS," ujar dia. Kendati demikian, penjualan ritel domestik yang diperkirakan naik 8% bisa mendukung rupiah.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi, sepanjang pekan ini rupiah akan bergerak cukup fluktuatif di kisaran Rp 15.100-Rp 15.300 per dollar AS. Sikap The Fed yang hawkish membuat minat berinvestasi di aset dollar AS tetap tinggi. "Perkembangan kebijakan The Fed menjadi penggerak valas global dan rupiah," ujar dia.
Reny memperkirakan, hari ini rupiah akan bergerak antara Rp 15.165-Rp 15.248. Lukman memprediksi kurs rupiah akan bergerak antara Rp 15.100-Rp 15.350 per dollar AS.
Baca Juga: Cadangan Devisa Turun, Ekonom: BI Gunakan untuk Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah