Rupiah Bergerak Melemah Tertekan Data Cadangan Devisa

Senin, 10 Oktober 2022 | 04:55 WIB
Rupiah Bergerak Melemah Tertekan Data Cadangan Devisa
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih akan kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di awal pekan. Data cadangan devisa yang lebih rendah dari proyeksi membuat pergerakan rupiah melemah. 

Jumat (7/10) lalu, kurs referensi JISDOR melemah 0,32% ke Rp 15.246. Sedangkan kurs rupiah di pasar spot melemah 0,41% ke Rp 15.251 per dollar AS. 

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, akhir pekan lalu, Indonesia merilis data cadangan devisa September 2022 yang turun dan lebih rendah dari perkiraan. Nilainya cuma US$ 130,8 miliar, lebih rendah dari proyeksi di US$ 132 miliar. Angka ini juga lebih rendah dari cadangan devisa Agustus 2022 yang sebesar US$ 132,2 miliar. 

Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan Kurs Rupiah Untuk Senin (10/10)

Sentimen ini menurut Lukman masih akan membuat rupiah kembali melemah. "Rupiah masih akan tertekan menjelang rilis risalah pertemuan FOMC dan rilis data inflasi AS," ujar dia. Kendati demikian, penjualan ritel domestik yang diperkirakan naik 8% bisa mendukung rupiah. 

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi, sepanjang pekan ini rupiah akan bergerak cukup fluktuatif di kisaran Rp 15.100-Rp 15.300 per dollar AS. Sikap The Fed yang hawkish membuat minat berinvestasi di aset dollar AS tetap tinggi. "Perkembangan kebijakan The Fed menjadi penggerak valas global dan rupiah," ujar dia. 

Reny memperkirakan, hari ini rupiah akan bergerak antara Rp 15.165-Rp 15.248. Lukman memprediksi kurs rupiah akan bergerak antara Rp 15.100-Rp 15.350 per dollar AS.

Baca Juga: Cadangan Devisa Turun, Ekonom: BI Gunakan untuk Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah  

Bagikan

Berita Terbaru

Danantara dan Game Changer Ekonomi
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:42 WIB

Danantara dan Game Changer Ekonomi

Danantara adalah kesempatan emas. Kita hanya perlu memastikan, emas itu tidak berkarat oleh kekuasaan dan kelalaian.

Korporasi jumbo Lirik Panel Surya
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:35 WIB

Korporasi jumbo Lirik Panel Surya

Transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) turut menumbuhkan industri manufaktur sel, modul dan panel surya di dalam negeri.

Saham Perbankan Masih Dibayangi Aksi Jual Asing
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:30 WIB

Saham Perbankan Masih Dibayangi Aksi Jual Asing

Penurunan saham bank terus berlanjut karena fundamental kinerja bank juga kurang memuaskan para investor 

Kredit Modal Kerja Perbankan Mulai Menggeliat
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:25 WIB

Kredit Modal Kerja Perbankan Mulai Menggeliat

Pada Mei 2025 penyaluran kredit modal kerja tumbuh 4,5% secara tahunan menjadi Rp 3.432,1 triliun, lebih baik dari April 2025 tumbuh 4,3% 

Bank Memangkas Biaya Provisi Demi Menjaga Profitabilitas
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:15 WIB

Bank Memangkas Biaya Provisi Demi Menjaga Profitabilitas

Padahal, kredit macet terlihat naik. Non performing loan (NPL) gross perbankan Indonesia per April 2025 naik jadi 2,24% dari 2,17% di Maret 2025

Kredit Kendaraan Lesu, Multifinance Mendorong Pembiayaan Dana Tunai
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:15 WIB

Kredit Kendaraan Lesu, Multifinance Mendorong Pembiayaan Dana Tunai

Di tengah perlambatan pasar otomotif, penyaluran pembiayaan dana tunai dapat menjaga volume pembiayaan secara seimbang. 

Tiga Saham Bank BUMN Jadi Pemberat Saat IHSG Turun di Awal Juli
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:14 WIB

Tiga Saham Bank BUMN Jadi Pemberat Saat IHSG Turun di Awal Juli

Meski turun, IHSG masih menguat 1,89% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG melemah 2,32%.

Emiten Masih Ramai Garap Sektor Energi Hijau
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:14 WIB

Emiten Masih Ramai Garap Sektor Energi Hijau

Dalam jangka pendek, perluasan bisnis ke sektor EBT bisa menjadi sentimen pendorong saham emiten bersangkutan. ​

Sebanyak 55 Emiten Terancam Delisting, Nasib Investor Publik Menggantung
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:14 WIB

Sebanyak 55 Emiten Terancam Delisting, Nasib Investor Publik Menggantung

Dalam data terbaru Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 55 saham yang berpotensi dihapus (delisting) dari perdagangan di pasar saham. 

Kasus Tagihan Rp 1,8 Miliar Ajaib Sekuritas, Otoritas Lakukan Investigasi
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:14 WIB

Kasus Tagihan Rp 1,8 Miliar Ajaib Sekuritas, Otoritas Lakukan Investigasi

Otoritas Jasa Keuangan akan melihat dari dua sisi dan bukti dari masing-masing, baik investor maupun dari Ajaib sekuritas.

INDEKS BERITA

Terpopuler